730 Karyawan UMKM Kena Malware via Microsoft Office hingga Skype

pada 7 bulan lalu - by

Uzone.id– Digitalisasi UMKM saat ini memang sangat gencar dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak. Selain untuk ikut perkembangan era, digitalisasi juga jadi cara baru untuk UMKM agar tetap bersaing dan berkembang.

Sayangnya, selalu ada hal negatif yang ikut muncul saat teknologi semakin maju. Di saat UMKM mengalami kenaikan pertumbuhan sebesar 5,17 persen, laporan terbaru dari Kaspersky turut menunjukkan tingginya ancaman siber pada UMKM sepanjang 2023 ini.

“Sebanyak 730 karyawan UMKM di Indonesia telah berhadapan dengan malware atau perangkat lunak tidak diinginkan yang menyamar sebagai aplikasi bisnis, antara Januari hingga Juni tahun ini,” tulis Kaspersky dalam pernyataan yang diterimaUzone.id, Senin, (18/09).

 

 

Penelitian ini dilakukan pada aplikasi/softwareyang banyak digunakan oleh pengusaha UMKM seperti Microsoft Office, Microsoft Teams, Skype, dan lainnya.

Selain itu, serangan malware unik juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 123,73 persen dibanding paruh pertama 2022. Kaspersky mencatat adanya 839 file unik yang didistribusikan untuk mencuri data melaluibackdoorsehingga membahayakan pelanggan dan pengguna.

Sebanyak 11.969 file berbahaya yang menargetkan sektor UMKM dalam negeri selama paruh pertama tahun ini juga diblokir oleh Kaspersky selama paruh pertama 2023 ini. Meningkat sebesar 83,18 persen dibanding tahun lalu.

Yeo Siang Tiong, General Manager Asia Tenggara Kaspersky mengungkapkan kalau sektor UMKM saat ini harus membangun pertahanan siber lebih kuat dari sebelumnya.

Hal ini dinilai penting karena bisa mengakibatkan adanya kerugian finansial serta kerugian reputasi yang besar bagi perusahaan.

“Penting bagi pemilik bisnis untuk memetakan tantangan atau gangguan yang mereka hadapi terkait keamanan siber. Penting juga untuk menetapkan kebijakan pengendalian karyawan dan operasional serta mendapatkan pemahaman mendalam tentang apa yang dapat dilakukan, baik secara mandiri maupun kolaboratif,” tambahnya.

 

 

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga bisnis UMKM agar tetap terlindungi dari ancaman siber. 

Antara lain, memberikan pelatihan pada karyawan mengenai keamanan siber dasar, menggunakan pelindung software, menetapkan kebijakan dalam akses ke aset perusahaan, membuat cadangan data penting, memberikan pedoman yang jelas mengenai penggunaan layanan eksternal, mendorong pegawai untuk membuat kata sandi yang kuat serta menggunakan layanan keamanan yang profesional.