92 Persen Orang Minta Saran AI Saat Belanja Online di E-Commerce

pada 1 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id —Lazada baru-baru ini mengumumkan peluncuran laporan “Adopsi Penggunaan Artificial Intelligence di Asia Tenggara” yang berisi soal penggunaan dan adopsi AI pada platform e-commerce.

“Laporan ini mengeksplorasi potensi transformatif AI dan memberikan wawasan tentang bagaimana bisnis di Asia Tenggara dapat memanfaatkan AI untuk menciptakan pengalaman belanja yang dirancang secara personal, mulus, dan cerdas,” kata Chief Executive Officer, Lazada Group, James Dong dalam keterangannya, dikutip Selasa, (05/11).

Dalam laporan yang melibatkan responden dari 6 negara ini, ditemukan bahwa hampir dua dari tiga responden (63 persen) di Asia Tenggara percaya bahwa AI telah diadopsi secara luas dalam belanja online, seperti digunakan untuk chatbot, terjemahan, dan visual search.

Selain itu, laporan ini juga mengungkap bahwa para pengguna e-commerce semakin mengandalkan AI terkait keputusan mereka dalam belanja online. 

 

 

Sebanyak 92 persen mengandalkan AI untuk mendapatkan rekomendasi produk dan secara khusus, 88 persen responden membuat keputusan berdasarkan konten dan rekomendasi produk yang dihasilkan AI.

Alasan mereka menggunakan AI saat berbelanja online tentu beragam, sebanyak 52 persen di Asia Tenggara menyebutkan kemudahan belanja sebagai alasan utama mengadopsi penggunaan AI. 

Sementara itu, untuk penggunaannya, 80 persen responden menggunakan fitur AI di aplikasi eCommerce setidaknya seminggu sekali.

Melihat peran AI yang cukup membantu, sebanyak 83 persen pembelionline shoprela membayar lebih untuk merasakan peran AI ketika belanja online karena bisa memudahkan pencarian produk, meningkatkan layanan pelanggan, dan meningkatkan kenyamanan belanja online.

Sebagai salah satu platform e-commerce yang hadir di beberapa negara, termasuk Indonesia, Lazada juga turut menghadirkan fitur AI yang diharapkan bisa membantu pengguna saat berbelanja di platform mereka.

Fitur ini adalah AI Lazzie yang berbasis GenAI. AI Lazzie merupakan layanan interaktif dan terintegrasi yang dirancang untuk menjadi asisten belanja yang dipersonalisasi untuk melayani selama 24/7. 

AI Lazzie juga merupakan chatbot AI eCommerce pertama di jenisnya yang didukung oleh teknologi OpenAI ChatGPT.

 

 

Chatbot AI e-commerce ini memiliki 4 fitur, yaitu Pesan+ sebagai messaging tool atau alat perpesanan yang dipersonalisasi di aplikasi. Ada juga model Try-On untuk mencari ukuran dan bentuk pakaian yang tepat. Fitur ini juga dapat merekomendasikan ukuran pakaian berdasarkan model AI. 

Fitur selanjutnya adalah deskripsi produk berbasis AI untuk menyoroti keunggulan utama produk yang sesuai dengan preferensi pengguna. Fitur keempat adalah ulasan cerdas berbasis AI untuk merangkum ulasan-ulasan produk secara cerdas.

AI Lazzie, chatbot AI eCommerce pertama di jenisnya yang didukung oleh teknologi OpenAI ChatGPT, memberikan saran dan rekomendasi produk yang terpersonalisasi, dengan mempertimbangkan preferensi pembeli, riwayat pembelian, dan konteks pertanyaan, sehingga pengguna dapat menikmati pengalaman belanja yang lebih optimal. 

“Saat kami mendalami cara meningkatkan algoritma AI untuk merancang personalisasi rekomendasi produk, mengoptimalkan rantai pasokan, dan meningkatkan interaksi layanan pelanggan, jelas bahwa AI akan tetap menjadi pendorong utama dalam mendorong batas teknologi,” kata Chief Technology Officer, Lazada Group, Howard Wang.