Kisah Inspiratif Jamil Achmad
UZone-Di sebuah sore yang hangat, UZone mendapat kesempatan mengunjungi kantor pusat WIN Academy, mewawancarai Jamil Achmad yang menjadi Founder-nya.
Sosok seorang leader yang humoris itu, tengah sibuk menjalankan bisnis pengembangan SDM dibawah naungan PT.WIN (Wahana Insan Nurani) atau WIN Academy.
Sebuah usaha yang banyak melahirkan wirausahawan tangguh dengan jaringan bisnis yang tersebar di hampir seluruh Indonesia.
Dengan mengusung bendera WIN Group, perusahaan milik Jamil Achmad tersebut memproduksi produk kecantikan bernama Colina.
Kini, Jamil Achmad sedang merancang gagasan PPI Entrepreneur sebagai wadah bagi Purna Paskibraka Indonesia yang ingin menjadi enterpreneur dengan memberikan pelatihan dan peluang usaha.
Berikut petikan wawancara UZone dengan Jamil Achmad:
1. Setiap orang mempunyai jalan kesuksesannya sendiri. Apa yang menjadi motivasi Anda hingga berada di level ini?
Tentu saja keluarga adalah motivasi terbesar saya. Ketika saya memutuskan hijrah dari Palu untuk hidup di Jakarta, saya benar-benar merintis semua dari bawah. Dari mulai jadi penjual baju bekas, calo tiket, rental komputer, money changer bahkan jual panci semua saya kumpulkan untuk biaya ongkos observasi di pulau Jawa.
Pada waktu itu saya ingin lebih berbaur secara komunikasi dengan masyarakat di pulau Jawa, karena konsumen terbesar ada di wilayah Jawa, jadi bagaimana supaya saya bisa berdialek logat Jawa.
Saya kental sekali logat Sulawesinya, dan saya paham kunci untuk menarik konsumen adalah komunikasi yang baik.
Ibukota lebih kejam dari Ibu tiri itu ternyata benar adanya. Tapi ya itu tadi, pekerjaan apapun saya lakukan selama itu bisa berkembang karena saya tidak mau keluarga saya merasakan apa yang saya rasakan.
Ketika saya bergabung di bisnis direct selling dan bisnis jaringan di perusahaan asing, disinilah karakter saya di bentuk. Kemudian dalam waktu 1 tahun saya berhasil meraih Top 50 Distributor dengan omset terbesar se-Asia Pasifik yang di berikan oleh APDSF (Asian Pacific Direct Selling Forum) pada tahun 2008 di Macau.
Namun dengan berjalannya waktu, saya mulai merintis WIN di tahun 2015, dan Alhamdulillah dalam 2 tahun bisnis ini berkembang sangat pesat hingga sekarang.
2. Ceritakan seperti apa perusahaan Anda?
WIN berdiri sekitar awal 2015 dan bergerak di bidang penjualan langsung dengan nama WIN Academy. Disini kami memberikan pelatihan dan pembentukan karakter sebelum memasarkan produk.
Sebelumnya, saya melakukan observasi selama kurang lebih 1 tahun, dan setelah itu baru mulai mendapatkan konsep pengembangan SDM dan mulai merekrut tim, saat ini WIN Academy sudah punya 70 lebih Manager dengan lebih dari 20 kantor cabang.
Kemudian pada 2017 saya membuat anak usaha bernama Planet WIN, ini adalah bisnis jaringan dengan produk utama masker wajah bernama Colina.
Untuk Planet WIN baru berjalan 3 bulan ini namun omset sudah mencapai target, padahal kami baru mau launching Produk Colina di acara Gebyar WIN pada 12 November 2017 di Britama Sportmall, Kelapa Gading.
Pada saat yang sama, saya juga membuat Production House untuk support system WIN Grup dengan nama Namango Production. Ini pola yang tidak biasa, dimana support system kami adalah membuat event bersama artis dan program yang menghibur.
Jadi bagaimana menciptakan atmosfir bisnis yang menyenangkan, menghasilkan dan bermanfaat.
3. Apa produk utama Anda?
Untuk WIN Academy, produk utama kami adalah nutrisi Herbal seperti BloFit, Jofit dan Calfit. Untuk Planet WIN ada masker wajah Colina dan sebentar lagi kami juga akan mengeluarkan Facial Wash Colina dan slimming nano dimana riset serta developmen dilakukan oleh lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia atau LIPI.
4. Berapa lama Anda telah menjalani bisnis produk kecantikan ini?
Saya koreksi, bukan hanya kecantikan tapi juga kegantengan karena produk kami bisa dipakai pria dan wanita. Untuk Planet WIN sendiri baru berjalan 3 bulan.
5. Apa yang membedakan produk Anda dengan produk sejenis lainnya?
Colina berbentuk Pasta dalam sachet, sehingga ekonomis dan higienis jadi mudah untuk dibawa kemana saja, mudah dipakai dan mudah untuk dijual. Secara komposisi juga kami memadukan dua nutrisi terbaik untuk kulit wajah yaitu kolagen dan spirulina.
6. Bagaimana dengan kualitasnya? Bisa bersaing dengan buatan luar negeri?
Pastinya! tim riset dan developmen kami adalah Professor ahli di bidang nano teknologi, kalo dicek di youtube kami ada penjelasan dari beliau tentang bagaimana perjalanan panjang untuk membuat konsep Colina.
Sehingga dapat dikatakan Colina adalah pelopor masker wajah herbal di Indonesia yang menggabungkan Kolagen dan Spirulina. Sementara produk dari luar negeri kebanyakan hanya mengandung nutrisi bukan terbuat dari nutrisi.
Inilah banyak yang salah kaprah tentang produk kosmetik di pasar, oleh karena itu pastikan prodak yang anda beli lolos BPOM dan sertifikasi Halal, seperti Colina.
7. Bagaimana dengan kapasitas produksi?
Kapasitas produksi kami saat ini bisa mencapai 50.000 box atau 1 juta sachet per bulan. Saat ini, tim kami sedang observasi untuk pembelian mesin dari Jerman agar lebih meningkatkan produksi hingga 10x lipat.
8. Bagaimana ke depannya industri produk kecantikan Indonesia?
Sangat prospektif! di era media sosial saat ini semua orang mau dapat hasil foto yang paling cantik, paling ganteng dan tidak tenang kalau wajahnya terlihat kusam, ada jerawat atau flek. Dan ini celah bagi Colina untuk membuat omset.
9. Apa rencana besar Anda untuk tahun 2018?
Kami mencanangkan Gerakan Satu Juta Anak Asuh, dimana tiap agen harus memiliki anak asuh, semakin banyak anak asuhnya berarti semakin besar rejekinya.
Jadi biasanya, orang sukses diukur berapa besar penghasilannya, di sini diukur dari berapa banyak anak asuhnya. Inilah target kami agar bisnis ini selain menghasilkan juga bermanfaat bagi orang lain. Tahun depan, kami akan membangun Pabrik dengan kapasitas mesin yang lebih besar.
10. Apa pesan Anda untuk mereka yang ingin terjun di industri produk kecantikan?
Pastikan produk yang Anda jual terdaftar di BPOM dan mendapat sertifikasi halal, dokumentasikan testimoni konsumen anda, karena bisnis kecantikan ini adalah bisnis nyata dalam hasil.