Kronologi Tentara Thailand Tembak Mati 21 Orang Sambil Live di Facebook

pada 4 tahun lalu - by

Sersan Jakraphanth Thomma (Foto: Facebook)

Uzone.id- Sersan Jakraphanth Thomma mengamuk dengan mengeluarkan rentetan senjata yang menewaskan sedikitnya 21 orang dan 42 orang lainnya terluka.

Aksi gilanya itu dia melakukan sambil live streaming di Facebook. Beruntung, aksi Jakraphanth Thomma bisa dihentikan polisi dengan menembak mati dia setelah terkurung di dalam mal selama 16 jam.

Penembakan yang dilakukan Jakraphanth Thomma dimulai di pangkalan militer lalu berlanjut pindah ke mal, kata para pejabat seperti dilaporkanCBS News, Minggu (9/2/2020).

Pelaku menampilkan postingan terbaru di laman Facebook peribadinya selama melakukan aksi penembakan.

Baca juga: Komunitas Kritik Honda Civic Hatchback RS di Bagian Ini

Dia membuat pernyataan,"Tidak ada yang bisa lolos dari kematian" dan "Haruskah saya menyerah?". Dalam postingan selanjutnya dia menulis,"Saya sudah berhenti."

Dalam satu video Facebook - yang sudah dihapus - pelaku mengenaka helm tentara, tindakannya difilmkan dari jip terbuka dengan mengatakan," Saya lelah...saya tidak bisa lagi menarik jari saya" dan membuat simbil pemicu dengan tangannya, seperti dilaporkanAFP.

Gambar profil pelaku memperlihatkan dia mengenakan topeng, seragam gaya militer dan dipersenjatai pistol. Gambar latar belakang adalah pistol dan peluru.

Foto yang beredar di sosial media yang sepertinya diambil dari laman Facebook milik Jakraphanth Thomma, terlihat dia pakai helm militer hijau disamarkan, sementara itu bola api dan asap hitam mengepul di belakangnya.

Ada yang melaporkan tentara ini menembak orang-orang pakai senapan serbu jenis M60. Televisi Thai Rath mengatakan kejadian dimulai sekitar pukul 03.30 dini hari.

Baca juga: Gak Sampai Dilipat 100 Ribu Kali, Layar Motorola Razr Langsung Rusak

Masih menurutCBS News, seorang perwira polisi yang dihubungi telepon di Nakhon Ratchasima atau dikenal Korat, mengatakan tentara itu pada awalnya menembak mati seorang tentara dan seorang wanita lainnya dan melukai orang ketiga, yang tampaknya dipicu sengketa tanah.

Facebook pun sudah menghapus akun milik pelaku dan membuat keterangan, ''Hati kami ditujukan kepada para korban, keluarga mereka dan komunitas yang terkena dampak tragedi ini di Thailand. Tidak ada tempat di Facebook untuk orang-orang yang melakukan kekejaman semacam ini, kami juga tidak mengizinkan orang memuji atau mendukung serangan ini. ''

Peristiwa kelam itu juga bikin tagar #PrayForKorat masuk trending topik Twitter di Indonesia.

 

VIDEO Review Galaxy A71, Harga Rp 6 Juta Kemahalan Gak Sih?