MenantiSuper AppsAsli Indonesia

pada 4 tahun lalu - by

Ilustrasi. (Foto: Dok. Uzone.id)

Uzone.id- Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro telah mengonfirmasi investasi Telkomsel ke Gojek pada 16 November 2020. Nilai investasi tersebut mencapai USD150 juta atau setara Rp2,1 triliun.

Dalam pernyataan resminya yang diterima Uzone.id beberapa waktu lalu, Setyanto menyatakan, “Kolaborasi kami dan Gojek berawal dari visi yang sama dari kedua belah pihak, yaitu mempertegas posisi pemain lokal sebagai tuan rumah di negeri sendiri.”

Lantas, apa saja inovasi yang mungkin akan hadir dari kolaborasi antara Telkomsel dan Gojek?

Dalam wawancara khusus denganUzone.id, pengamat startup dari DailySocial, Rama Mamuaya memprediksi beberapa sinergi di antara keduanya.

“Gojek dan Telkomsel sama-sama punya teknologi advertising OOH (Out-Of-Home) yang mungkin bisa disinergikan, atau dari sisifintechjuga bisa. Tergantung dari perjanjian kedua belah pihak,” kata Rama.

Baca juga:Investasi Telkomsel di Gojek Buka Peluang Merambah Sektor yang Lebih Canggih

Lebih dari itu, banyak sekali kolaborasi serta inovasi dari segi fitur serta layanan yang sudah dikembangkan oleh Telkomsel dan terbukti berhasil akan memperkuat satu sama lain, sehingga ujungnya pelanggan akan semakin diuntungkan.

Sebagai perusahaan digital, aplikasi yang Telkomsel kembangkan sendiri antara lain, aplikasi video on demand yakni MAXStream, layanan video konferensi CloudX, dan publisher games lewat Dunia Games.

Jangan lupa, Telkomsel juga memiliki berbagai inovasiinternet-of-things, salah satunya adalah Fleetsight, solusi yang memang didedikasikan untuk industri logistik dan transportasi. Tak hanya sebagai pelacak kendaraan, perangkat berbasis satelit itu bisa memberikan peringatan dan laporan kepada driver atau pemilik armada terkait kondisi kendaraan. Ini sangat cocok dengan Gojek yang berkutat di bisnis transportasi dan logistik.

Salah satu fitur di Gojek (Foto: Dok Gojek)

Dari hal sederhana misalnya, bukan tidak mungkin, aplikasi GoRide, GoFood dan Go Send bisa dipesan melalui aplikasi MyTelkomsel. Belum lagi apabila GoPay bisa terintegrasi, akan semakin banyak pilihan metode pembayaran.

Aplikasi hiburan MAXStream juga akan semakin lengkap dan berkualitas karena akan bertambah lagi konten video dari GoPlay.

Baca juga:Alasan Telkomsel Investasi di Gojek

Bisa dibayangkan, bila Gojek dan Telkomsel bersatu akan melahirkanSuper Apps. Beruntungnya lagi itu dibuat oleh dua perusahaan teknologi digital terbesar dan terdepan di Indonesia.

Itu dari sisi fitur, dari segi layanan mitra dan pengguna Telkomsel tentu akan semakin nyaman dengan jangkauan internet operator ini yang begitu luas.

Penguatan infrastruktur dan jaringan menjadi kunci kekuatan Telkomsel dalam mendulang uang. Pada 2019 Telkomsel membangun 23.162 BTS 4G LTE baru. Sehingga jangkauan layanan 4G LTE mencapai lebih dari 90% populasi.

Tampilan MyTelkomsel (Foto: Uzone.id)

Sampai dengan kuartal tiga tahun ini Telkomsel telah memiliki total BTS sebanyak lebih dari 228.000 dengan 78% nya merupakan BTSbroadband(3G/4G). 

Sementara itu, dalam wawancara khusus denganUzone.iddi kesempatan berbeda, Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Start Up Indonesia (Amvesindo), Jefri R Sirait juga menyatakan bahwa keduanya tidak harus melahirkan layanan baru

“Tidak harus menerbitkan (layanan) yang baru, tapi satu akselerasi, kedua bisa saling melengkapi. Kalau sesuatu yang baru kan nanti akan muncul dengan ide-ide yang sudah ada,” ujar Jefri.

Di samping itu, Jefri juga menyinggung soaldatabase. Jefri memandang bahwa Telkomsel sebagai anak usaha dari Telkom tentu memilikicommunity baseyang sangat besar.

“Jadi sinergi kolaborasioperationini yang saya lihat akan sangat bisa membuatdatabaseataupunloyal customerdari Telkomsel dan realcustomerGojek itu akan bisa memperkuat pertumbuhan dari bisnis ini,” ungkap Jefri.