Alamak, Ada Kanker Payudara Stadium Nol

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Pada 26 Oktober lalu, dunia memperingatiHari Kanker Payudara. Masih banyak fakta seputar kanker yang luput dari perhatian perempuan sejagat.

Salah satunya, soal stadium. Selama ini kaum hawa berpikir, kanker hanya punya empat stadium. Dr. dr. Sonar Soni Panigoro SpBOnk(K) dari RS Kanker Dharmais Jakarta memberi tahu, sebelum stadium 1 ada stadium 0 (nol).

Sonar mengatakan, peluang sembuh pasien kanker stadium 0 adalah 100 persen. Kanker itu seperti kepiting dengan jumlah kaki banyak.

Dengan kaki-kaki itu,sel kankermerangkak di tempat ia dilahirkan. Seiring waktu, ia bertumbuh dan mampu berjalan keluar dari kampung halamannya. Pada stadium 0, kaki-kaki sel kanker masih terbungkus membran sel (membrana basalis). 

“Begini, semua sel tubuh memiliki membrana basalis yakni selaput yang membungkus setiap sel. Pada stadium 0, kaki-kaki sel kanker masih terbungkus, belum bisa menembus membran. Saat kaki berhasil menerobos membran, stadiumnya meningkat. Ibarat bayi, ia baru lahir namun belum bisa berjalan. Ia belum bisa diraba namun bisa dideteksi oleh pemeriksaan mamografi atau USG. Itulah mengapa Sadanis (pemeriksaan payudara klinis) sangat penting,” urai Sonar.

Pada stadium 0, pasien tak merasakan gejala apa pun. Jangankan stadium 0, pada stadium 2 di mana ukuran kanker mencapai 4 cm saja, beberapa pasien tidak merasakan apa-apa. Mereka bahkan tidak bisa meraba benjolan sebesar bola tenis meja itu. Saat dokter memvonis Anda mengidap kanker stadium 0, jangan patah semangat dan merasa kiamat.

“Kalau masih stadium 0, cukup dilakukan tindakan operasi. Sel kanker yang masih dalam kantong itu diambil, habis perkara. Tingkat kesembuhannya 100 persen,” beri tahu Sonar seraya menambahkan, di luar negeri, pasien yang terdeteksikanker payudarastadium 0 mencapai 20 persen.

Persentase itu terbilang tinggi dan menggembirakan. Artinya, kesadaran wanita di luar negeri untuk melakukan Sadari (pemeriksaan payudara sendiri) dan Sadanis sudah tinggi. 

Di Indonesia, boro-boro 1 persen. Berdasarkan pengalaman Sonar dalam setahun, belum tentu ia mendapati satu pasien kanker stadium 0.

“Rata-rata yang saya dapati (paling bagus) itu stadium 1. Bayangkan, betapa rendahnya kesadaran perempuan Indonesia dalam melakukan Sadari dan Sadanis,” sesal Sonar, di Jakarta Selatan, pekan lalu.

(wyn / gur)

Sumber :tabloidbintang.com

Berita Terkait :

Aldi Taher Rilis Cancer Go Away, Lagu yang Didedikasikan Bagi Pejuang Kanker

4 Fakta Tentang Kanker yang Perlu Anda Tahu, Salah Satunya Bukan Genetik

5 Langkah untuk Membedakan Tahi Lalat dengan Bercak Kanker Melanoma