Adu Pendapat Corona ala Zuckerberg vs. Elon Musk, Haruskah Berdiam di Rumah?
(Foto: dok. Business Insider)
Uzone.id-- Ada persamaan antara Mark Zuckerberg dan Elon Musk, yakni keduanya sama-sama ‘titan’ alias orang penting di industri teknologi karena sama-sama membawahi raksasa teknologi di Silicon Valley, Amerika Serikat. Namun, keduanya sering adu pendapat, kali ini soal corona.
Punya pendapat berbeda memang hal lumrah, sering ditemukan di mana-mana. Namun, tentu saja perbedaan pendapat akan jauh lebih menarik jika berasal dari orang-orang terkenal seperti Zuckerberg dan Musk.
Musk sebagai CEO Tesla Company dan SpaceX dikenal sebagai pribadi nyentrik, suka sensasi, dan sering membagikan pemikirannya yang terkadang di luar dugaan dan menimbulkan kontroversi.
Belakangan ini, Musk sedang getol mencuitkan opininya terhadap pandemi corona dan cara pemerintah AS menanggulangi virus menular ini. Dia bahkan mengejek pemerintah sebagai orang fasis karena memerintahkan warga untuk tidak keluar rumah.
Baca juga:Cuitan Elon Musk yang Masih Percaya Corona Cuma Konspirasi
“Ini bukan demokrasi, ini bukan kebebasan. Kembalikan kebebasan masyarakat,” kata Musk.
Lain halnya dengan Zuckerberg.
Pendiri dan CEO Facebook ini justru kerap mengekspresikan kekhawatirannya terhadap orang-orang yang masih percaya bahwa lockdown dan berdiam di rumah itu bukan ide tepat.
Belum lama ini, Zuckerberg bahkan berbagi pendapat tentang kecemasannya terhadap kemungkinan pengurangan lockdown di beberapa daerah di AS.
“Saya khawatir jika membuka kembali beberapa tempat yang sebelumnya di-lockdown sedini sekarang sebelum laju penularan berkurang akan malah memperburuk wabah ini di masa depan dan memperparah ekonomi serta kesehatan jangka panjang,” kata Zuckerberg.
Perusahaan Zuckerberg dan Musk sama-sama terletak di area San Francisco Bay, wilayah yang saat ini juga tengah gencar-gencarnya berusaha untuk menekan angka penularan corona, serta area yang juga mengajukan kebijakan penampungan di tempat, alias di rumah saja.
Dalam hal ini, Musk terlihat lebih rebel. Dia sempat menolak perintah pemerintah California untuk menutup pabrik Tesla karena adanya lockdown. Mungkin karena takut proses manufaktur mobil menjadi terhambat dan mempengaruhi sisi pendapatan perusahaan.
Baca juga:Facebook Gelontorkan Rp1,5 T untuk Bantu UMKM
Sementara Facebook sendiri sebagai raksasa jejaring sosial mengklaim adanya kenaikan dari sisi penggunaan media sosial, meskipun pendapatan iklan perusahaan anjlok pada Maret kemarin.
“Mengenai kebijakan berdiam di rumah, jujur saja, saya merasa hal ini seperti ingin mengurung orang di rumah sendiri dan menurut saja, merusak kebebasan masyarakat. Hal ini sangat parah dan tidak benar, bertentangan dengan orang-orang yang ingin datang ke Amerika atau visi orang yang ingin membangun negara ini,” tutur Musk.
Dia melanjutkan, “kebijakan ini bakal merugikan, bukan hanya untuk Tesla, tapi juga perusahaan lain. Tesla mungkin akan bertahan, tapi banyak perusahaan kecil lain yang akan mati.”
Perbedaan pendapat ini tentu menarik, apalagi mengingat antara Musk dan Zuckerberg yang memang sering adu pendapat dalam beberapa hal karena punya pemikiran yang berbeda. Contohnya pendapat tentang robot dan kehadiran AI yang bisa membahayakan manusia.
“Saya sudah berbicara dengan Mark [Zuckerberg] tentang kebijakan berdiam di rumah. Pemahaman dia tentang hal ini terbatas,” kata Musk.
Menurut kalian gimana, gaes?