Aksi Bela Islam III, Pedagang Sepatu Obral Dagangan

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising





Pedagang sepatu asal Cibaduyut, Maman ‎Firmansyah (47 tahun), berharap mendapatkan sedikit rezeki dari Aksi Bela Islam III yang digelar di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (2/12). Maman pun menggelar dagangannya di Tugu Tani, tepatnya di dekat Jalan KH Wahid Hasyim.

‎”Kebetulan ada demo, jadi saya ke sini. Banyak orang berarti ada kesempatan untuk jual sepatu,” kata Maman kepadaRepublika.co.id.

Maman menjual sepatu-sepatu produksi Cibaduyut, Bandung, Jawa Barat, itu seharga Rp 50 ribu. “Saya obral. Biasanya 70 ribuan,” kata dia.

Biasanya, Maman menjual sepatu berkeliling atau berdagang ke pasar-pasar. Setiap hari, pria yang sudah 20 tahun mencari nafkah di Jakarta ini menjual 15 sampai 20 pasang sepatu.

Pada Jumat ini, Maman berangkat dari kontrakannya di Cililitan, Jakarta Timur, pukul 05.00 WIB. Dia tiba di Menteng dan langsung menggelar dagangannya pukul 06.00 WIB.

Dua jam menggelar dagangan, Maman sudah menjual sepuluh pasang sepatu. “Semoga habis semua,” kata Maman sembari menunjukkan sepatu-sepatu yang berjajar di atas karton dan dalam tas. Setidaknya, masih ada 15 sepatu tersisa.

Maman optimistis semua sepatu ‎yang dia bawa bakal ludes terjual lantaran harga yang murah. “Orang yang mau tidak berniat pun bisa jadi tergoda karena harganya murah,” kata dia.

Seorang pembeli asal Bandung yang hendak mengikuti Aksi Bella Islam III terlihat membeli sepatu kerja. Kemudian, sepatu itu dimasukkan ke dalam tasnya.

Lain lagi dengan Nurhadi (29), asal Tasikmalaya yang membeli sepatu karena alas kakinya hilang di masjid. Nurhadi mendatangi Maman dengan telanjang kaki. “Tadi hilang sepatunya,” kata dia.

‎Setelah menerima uang dari Nurhadi, Maman langsung mengucap syukur. “Buat bekal pulang. Saya hanya pulang (ke Bandung) kalau ada uang buat dibawa pulang (untuk keluarga),” ujar dia.