Aktris ini Diserang Netizen Gara-gara Jadi Penulis Naskah Film Pengungsi Suriah

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-- Aktris Lena Dunham baru-baru ini mendapat kritik pedas dari netizen lantaran dirinya dipilih menjadi penulis naskah film yang menceritakan tentang pengungsi Suriah. Kenapa, ya?

Nama Dunham besar berkat perannya di serial TV ‘Girls’ dan karya film indie debutnya yang berjudul ‘Tiny Furniture’ pada 2010. Dia pun tampil juga di serial ‘American Horror Story’ sejak 2011.

Besar di dunia akting televisi, Dunham ternyata punya sejarah tidak enak di dunia maya. Pada 2012 lalu dia pernah bercanda ofensif mengenai fundamentalisme Islam. Dia mengunggah foto sedang mengenakan selimut di bagian kepalanya dan mencuit, “saya punya sikap nyata seperti para penganut fundamentalisme ketika bangun dari tidur siang.”

Twitnya langsung dihujat kala itu karena dianggap bodoh mengenakan selimut seakan-akan itu adalah hijab, serta mengaitkan atribut seperti hijab (meskipun dia bercanda mengenakan selimut) dengan fundamentalisme dinilai sangat ofensif. Dia langsung menghapus cuitan itu dan meminta maaf secara terbuka.

(Lena Dunham saat berperan di serial 'Girls' | Dok. IMDb)

Waktu berlalu dan tampaknya orang-orang belum sepenuhnya lupa akan sikap Dunham tersebut. Kita bahas tentang film pengungsi Suriah yang akan digarap terlebih dahulu.

Jadi, film ini akan mengadaptasi buku ‘A Hope More Powerful Than the Sea: One Refugee’s Incredible Story of Love, Loss, and Survival’ karya Melissa Fleming, kepala divisi komunikasi di badan pengungsi untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Buku itu menguak kisah nyata dari Doaa Al Zamel, seorang ibu anak dua yang hendak pergi ke Swedia dengan kapal yang mengalami kecelakaan dan tenggelam. Al Zamel bertahan hidup selama beberapa hari di laut sembari membawa dua anak kecil hanya dengan ban karet.

Baca juga:Joko Anwar Pamer Penampakan Kostum Gundala, Netizen Langsung Heboh

Film ini akan diproduksi oleh Paramount Pictures di mana Steven Spielberg dan J.J. Abrams berperan sebagai produser.

Nah, untuk menjawab mengapa Dunham diserang netizen karena dipilih menjadi penulis naskah film ini, alasannya ternyata sederhana: mereka tidak terima bahwa aktris kulit putih tanpa pengalaman atau pengetahuan cukup mengenai isu pengungsi harus menulis naskah tentang pengungsi Suriah. Apalagi mengingat Dunham pernah bercanda ofensif sebelumnya, dia semakin diragukan saja.

Sejak Dunham mengunggah kabar ini di Twitternya, ratusan balasan dari netizen ramai-ramai menunjukan kalau mereka tidak setuju.

Mereka mengatakan kalau Dunham telah mendukungwhitewashing, alias praktik di industri Hollywood yang mengikutsertakan aktor/aktris kulit putih untuk berperan di posisi yang seharusnya tidak diisi oleh kaum kulit putih.

Lena, tolong jangan lakukan ini. Ini bukan urusanmu. Biarkan orang asli Suriah yang menulisnya, TOLONG!!!” cuit salah seorang netizen.

Ada juga yang menulis, “seharusnya bisa menyediakan kesempatan untuk pengungsi asli agar dapat menceritakan kisah mereka. Suara mereka layak didengar, bukan suaramu.”

“Kenapa tidak merekrut penulis dengan pengalaman nyata tentang pengungsi sekalian, sih????” kicau netizen lain.

Pengguna Twitter dengan nama akun @JenniferBethK turut menanggapi, “atau rekrut penulis yang punya empati dan rasa peduli tinggi yang bisa menulis isu ini dengan kebijaksanaan, bukan hipster yang mungkin saja sampai sekarang mengira Syrian Refugee adalah nama desainer fesyen atau klub malam.

Dari sekian banyak hujatan yang ditujukan untuk Dunham, ada juga yang berkicau dengan nada nasihat.

Lena saya senang kisah ini bisa diangkat, tapi mohon ajak penulis Arab sebagai pendampingmu atau sutradara Suriah yang bisa diajak menulis bareng. Ada banyak sineas unggul Suriah yang sangat berkualitas. Saya bisa membantumu untuk mengontak mereka, tolong jangan membuat kesalahan,” cuit nama akun @samshaib.

Ada juga kicauan dari penulis berdarah Inggris-Lebanon yang juga pembawa acara televisi, Nasri Atallah yang mengomentari hal ini di akun Twitternya.

Bolehkah saya menyarankan, jika proyek ini berjalan Anda bisa mengikutsertakan orang-orang Suriah dan pengungsi sebanyak mungkin? Anda punya platform besar untuk membuat cerita, tapi menurut saya akan terasa itikad baiknya jika mengajak mereka, orang-orang yang kisahnya akan Anda buat,” twit Atallah.

Sejauh ini, Dunham tidak merespons twit dari para pengikutnya itu. Sementara itu, informasi mengenai film ini juga belum terlalu rinci. Belum ada pengumuman mengenai judul yang akan digunakan, serta belum ketahuan siapa sutradaranya.