Alasan Mengapa Harga iPhone di Indonesia Makin Mahal
Pada Desember 2018, Erajaya Group sebagai salah satu peritel resmi produk Apple memulai penjualaniPhone seriXR,XS, dan XS Maxdi Indonesia. Rangkaian produk tersebut dibanderol dengan hargamulai dari Rp15,1 juta, lebih mahal dibanding harga di Amerika Serikatyang mulai darisekitar Rp10,9 juta(kurs US$1 = Rp14.600).
Produk | Harga Indonesia | Harga Amerika Serikat | |
iPhone XR | 64 GB | Rp15,1 juta | US $749/Rp10,9 juta |
128 GB | Rp16,4 juta | US $799/Rp11,6 juta | |
256 GB | Rp18,2 juta | US $899/Rp13,1 juta | |
iPhone XS | 64 GB | Rp20,4 juta | US $999/Rp14,6 juta |
256 GB | Rp23,4 juta | US $1,149/Rp16,8 juta | |
512 GB | Rp27,4 juta | US $1,349/Rp19,7 juta | |
iPhone XS Max | 64 GB | Rp22,4 juta | US $1,099/Rp16 juta |
256 GB | Rp25,4 juta | US $1,249/Rp18,2 juta | |
512 GB | Rp29,4 juta | US $1,449/Rp21,1 juta |
Tren serupa juga terjadi dengan produk-produk Apple sebelumnya. Misalnya, harga jual iPhone X dan iPhone 8 saatdiluncurkan di Indonesia masing-masing lebih mahal sekitar Rp3,4 juta dan Rp2 juta dibandingharga di AS.
Mengapa banderol iPhone membengkak sedemikian rupa di Indonesia? Selain itu, mengapa harga produk Apple begitu tinggi jika dibandingkan dengan produsen-produsensmartphonelain?
Dinamika harga iPhone di Indonesia
MenurutStatCounter, hingga November 2018 Apple hanya menguasai5,74 persenpasarsmartphoneIndonesia. Merek yang menawarkan produk harga rendah ke menengah sepertiSamsung, Xiaomi, dan Oppotampak lebih populer. Sebagai perbandingan, pada November 2018pangsa pasar Apple di Amerika Serikatmencapai62 persen.
Dengan peminat yang relatif tidak sebanyak merek lain, tidak heran bahwa Apple masihbelum berinvestasi dalam cabang ritel atau manufaktur resmidi Indonesia. Hingga Desember 2018, investasi terbesarnya di Indonesia adalah mendirikan sekolah pengembangan aplikasiApple Developer Academydi BSD, Tangerang.
Investasi senilaiUS $44 juta (sekitar Rp644 juta)ini membuat Apple dinyatakan lolos aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 30 persen. Dengan demikian, mereka diizinkan untuk memasarkan iPhone di Indonesia.
Di Indonesia, Apple menyerahkan distribusi dan pemasaran produknya, seperti iPhone, iPad dan Mac, kepada pihak ketiga sepertiErajaya Group. Perusahaan ritel dan importir ini adalah pengelola dari Erafone dan iBox, dua peritel resmi produk Apple di Indonesia.
Pangsa pasar yang minim berarti Apple harus mencari profit dari menaikkanharga jual tiap produkdibandingkan volume penjualan.
Pararesellertersebut tentunya perlu mendapat keuntungan untuk menutup biaya operasional dan beban impor mereka. Pada akhirnya, inimenambah biaya yang diperlukan untuk menghadirkan iPhone di Indonesia.
Selain itu, pangsa pasar yang minim berarti Apple harus mencari profit dari menaikkanharga jual tiap produkdibandingkan volume penjualan. Hasilnya, tidak heran bahwa harga jual produk Apple di Indonesia meningkat begitu besar.
Harga iPhone di berbagai negara
Sebetulnya kenaikan harga iPhone dari harga jual AStidak hanya terjadi di Indonesia,tetapi juga banyak negara lain. India misalnya, memilikisituasi serupa dengan Indonesiaterkait pemasaran iPhone.
Seperti Indonesia, Apple juga belum memiliki toko resmi di India danmasih mengandalkanresellerpihak ketiga.Pemerintah India juga menetapkan tarif impor tinggi untuk mendorong perakitan dalam negeri yang membuat Apple membukapabrik perakitan iPhone 6S dan SEdi India.
PasarsmartphoneIndia juga dikuasai oleh produk harga rendah ke menengah. MenurutCounterpoint Research,smartphonedengan harga “premium” (di atas US$450 atau sekitar Rp6,5 juta) hanyameliputi 4 persen pasar di India.
Dinamika penjualan iPhone di India cukup mirip dengan Indonesia, mulai dari peran resellerpihak ketiga, kurang populernyasmartphone kategori premium, hingga harga yang relatif tinggi.
Akhirnya, modal yang tinggi serta minimnya volume penjualan turut membuat India menjadisalah satu negara dengan harga jual iPhone yang mahal.iPhone XS Max 512 GB, misalnya, dipasarkan dengan hargamulai?144.000 (sekitar Rp29,3 juta).
Peningkatan harga juga terjadi diHungaria; harga iPhone XS Max mencapai 577.000 forint atausekitar Rp29,5 juta.Kenaikan harga ini antara lain disebabkan oleh persentasepajak nilai tambahyang relatif tinggi di negara tersebut, yaitusekitar 27 persen.
Negara lain dengan harga jual iPhone yang relatif mahal adalahSwedia dan Norwegia; harga jual iPhone XS Max di keduanya setara dengansekitar Rp29,9 juta.Seperti Hungaria, kedua negara ini juga menerapkan pajak nilai tambah yang relatif tinggi, yaitusekitar 25 persen.
Di sisi lain, beberapa negara menjual iPhone XS Max dengan harga lebih murah, sepertiJepang(JP¥164.800/sekitar Rp21,1 juta) danKanada(CN$1.999/sekitar Rp21,8 juta). Dalam kedua negara tersebut, Applemenangani proses pemasaran secara langsungtanpa pihak ketiga, sehingga biaya operasional penjualan tidak setinggi India atau Indonesia.
Alasan Apple meningkatkan harga produk
Terlepas dari faktor seperti pajak impor dan perusahaanreseller, harga iPhone secara umum lebih tinggi bisa jadi karenastrategi bisnis dari Apple sendiri.
Telah disebutkan bahwa Apple harusmeningkatkan harga jual produk merekauntuk mengimbangi kuantitas penjualan yang tidak sebanyak merek lainnya. Ini bukan fenomena yang terjadi di negara tertentu saja, melainkan tampak jadi strategi Apple secara keseluruhan.
Penjualan iPhonetidak pernah meningkat di atas 5 persenselama12 kuartal terakhir.Terlebih lagi, Apple telah berkomitmen untuk membuatproduk dengan usia pakai lebih lamasebagaistrategi bisnis yang lebih ramah lingkungan. Kebijakan ini berpotensi membuat jumlah penjualan mereka makin stagnan, atau bahkan menurun berkat berkurangnya pelanggan yang mengganti atauupgradeproduk.
Lalu bagaimana Apple bisa tetap mendapat profit? Sejauh ini, dengan meningkatkan harga masing-masing produk. Meski biaya produksi tiap seri iPhone meningkat, Apple jugamematok harga yang makin tinggiuntuk masing-masing produk tersebut.
Menurut estimasiBusiness Insider, kesenjangan antara biaya produksi dan harga jual iPhone—alias margin yang diambil Apple—telahmeningkat lebih dari dua kali lipatdalam lima tahun terakhir.
Hasilnya? Meskipun angka penjualan tidak berubah secara signifikan,performa pendapatan Apple melalui iPhone relatif lebih baik.Pendapatan mereka dari produk iPhone terus meningkat selama delapan kuartal terakhir, bahkan mencapai angka dua digit selama tahun 2018.
Berita buruk bagi kamu yang gemar iPhone: jika pendapatan Apple terus meningkat, sepertinya produk-produk favorit kamu tidak akan bertambah murah dalam waktu dekat.
(Diedit olehIqbal Kurniawan)
This postAlasan Mengapa Harga iPhone di Indonesia Makin Mahalappeared first on Tech in Asia.
The postAlasan Mengapa Harga iPhone di Indonesia Makin Mahalappeared first onTech in Asia Indonesia.