Alita Cari Bibit Unggul Inovasi di Kampus Itenas dan ARS University
Uzone.id- Baru-baru ini Alita mengumumkan kerja sama dengan Institut Teknologi Nasional Bandung (ITENAS) dan ARS University untuk mengembangkan keahlian sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi. Alita mengaku sangat menyadari pentingnya pengembangan kualitas sumber daya manusia untuk industri ini.
Berdasarkan Peraturan Mendikbud No. 3 Tahun 2020, Kampus Merdeka memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar selama tiga semester di luar program studinya sehingga mahasiswa dapat memperkaya wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan passion-nya. Desain perkuliahan dan kurikulum Kampus Merdeka juga diharapkan mulai memasukkan nilai keunggulan industri 4.0 yang aplikatif dan sejalan dengan perkembangan industri.
"Kolaborasi ini diharapkan bisa mempercepat pembangunan infrastruktur digital dan penetrasi solusi IoT di seluruh wilayah Indonesia agar percerpatan penetrasi broadband internet yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat segera terwujud tentunya dengan bantuan rektor, dekan, dosen serta mahasiswa terbaik dari ITENAS dan ARS University," ujar Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, dalam keterangan resminya, Rabu, 19 Januari 2022.
Baca juga:Solusi Monitoring Kualitas Air Raih Innovillage 2021
Diketahui, sebagai perusahaan penyedia jaringan dan solusi di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi, menyambut era transformasi ekonomi digital ini Alita memiliki tanggung jawab dalam membangun infrastruktur digital yang saat ini sudah menjangkau 7 provinsi 63 kota/kabupaten 2547 desa dan sekitar 8000 km dan di tahun ini akan dikembangkan hingga mendekati 20.000 km untuk jaringan Fiber Optik serta beragam solusi berbasis IoT (Internet of Things) yang diperlukan.
Teguh menambahkan saat ini masih banyak terdengar keluhan sulitnya lulusan perguruan tinggi mencari pekerjaan, sementara di sisi lain, banyak perusahaan kesulitan mendapatkan pegawai dengan kualifikasi yang memenuhi kebutuhan industri.
“Bukan karena pekerjaan tersebut memerlukan pengalaman kerja bertahun-tahun atau keahlian khusus yang sulit dipelajari, namun kebutuhan industri ternyata tidak dipelajari di kampus,” ujarnya.
Adanya kerjasama ini merupakan kolaborasi menguntungkan bagi institusi pendidikan dan industri, termasuk mempersiapkan mahasiswa untuk mengukur sejauh mana implementasi ilmu yang diperoleh di kampus dengan ilmu di dunia kerja nyata.
Di sisi lain, kampus dan industri bersama mengembangkan kurikulum atau memetakan apa saja yang menjadi kebutuhan industri saat ini atau bersama melihat tren kebutuhan industri di masa depan.
Baca juga:Taman Nasional Bali Barat Kini Diselimuti Jaringan Fiber Optik
Alita mengharapkan kolaborasi ini berjalan dengan lancar dan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi semua pihak. Perlu digarisbawahi bahwa pada dasarnya peran kampus sangat signifikan dalam menjembatani kebutuhan industri sekaligus dalam membantu mahasiswa untuk memilih karir yang sesuai dengan passion-nya. Oleh karena itu, ekstensifikasi Kampus Merdeka melalui learning hub sudah semestinya menjadi panggung bagi kampus untuk memimpin proses link and match dengan mencetak sarjana berkualitas yang siap bersaing di era Industri 4.0.
Selain sisi infrastruktur, Alita juga merupakan pelopor solusi pintar berbasis IoT yang saat ini berkembang pesat di Indonesia. Akhir tahun lalu, bersama dengan stakeholder baik itu pemerintah, dunia usaha, komunitas, akademia serta penyedia teknologi Alita meluncurkan inisiatif pembuatan Virtual Techno Park yang bertujuan mempermudah ruang kolaborasi serta industrialisasi berbagai bentuk R&D teknologi IoT khususnya di Indonesia.
“Dengan kolaborasi ini kami nantikan berbagai inovasi solusi pintar dari kampus untuk kita bawa bersama guna menjawab kebutuhan industri hingga dapat dinikmati manfaatnya segera oleh masyarakat secara meluas,” ujarnya.