Alpukat Dilarang Disajikan di Kafe, Kenapa?
Bagi para pecinta makanan sehat, alpukat adalah buah favorit, dan bahkan menjadi salah satu 'makanan pokok' bagi mereka. Tak sulit bagi Anda untuk menemukan alpukat dalam foto-foto makanan sehat yang berseliweran di Instagram.
Namun, belakangan sejumlah kafe trendi mulai menghapus buah alpukat dari menu mereka karena masalah lingkungan.
The Wild Strawberry Cafe, di Peterley Manor Farm, Buckinghamshire, berbagi postingannya di halaman Instagram awal pekan ini, menjelaskan mengapa mereka memutuskan untuk melarang alpukat dari dapurnya.
“Mulai hari ini, kami tidak akan lagi menyajikan alpukat di kafe. Ini. Serius,” tulisnya.
"Kontroversial? Tentu... kami dikenal sebagai orang yang suka dengan sarapan roti panggang beroles alpukat yang dihancurkan setiap minggu, tetapi ini adalah sesuatu yang sulit dan sudah kami pikirkan sejak lama.”
Kafe tersebut kemudian melanjutkan untuk menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut, termasuk musim, jarak perjalanan alpukat ketika diimpor dan keberlanjutan buah ini.
The Wild Strawberry Cafe biasanya memasak dengan bahan-bahan pangan lokal, itulah sebabnya pemiliknya merasa bahwa tidaklah lazim bagi mereka untuk menampilkan alpukat di menu ketika mereka tahu bahan makanan tersebut dikirim dari jarak yang jauh.
"Obsesi dunia barat dengan alpukat telah membuat permintaan meningkat, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya pada petani alpukat, mendorong harga ke titik di mana bahkan ada laporan kartel narkoba Meksiko yang mengendalikan ekspor alpukat yang menguntungkan," kata kafe tersebut di Instagram.
“Hutan sedang ditebang untuk membuka lahan bagi perkebunan alpukat. Pertanian intensif dalam skala ini berkontribusi pada emisi rumah kaca dan memberi tekanan pada pasokan air setempat.
Awal tahun ini, Tincan Coffee Co di Bristol juga mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menyajikan alpukat kepada pelanggannya.
"Kami menyukai buah alpukat, terutama ketika dicampurkan dengan lumatan telur rebus, tetapi etika di balik menjalankan kafe selalu penting bagi kami," kata salah seorang pendiri, Adam White, dilansir dari Bristol Live.
“Tetap menyajikan apukat, sementara mengetahui dampak sosio-ekonomi yang sangat besar yang ditimbulkan oleh pertanian alpukat di Meksiko dan California, itu tidak terasa benar.”
Pada 2016, Greenpeace Mexico menyatakan orang-orang di kawasan itu kemungkinan menderita karena meningkatnya permintaan akan alpukat.
“Di luar pengalihan jumlah hutan dan pengaruhnya pada retensi air, tingginya penggunaan bahan kimia pertanian dan volume kayu yang besar yang diperlukan untuk mengemas dan mengirim alpukat ke luar negeri adalah faktor lain yang dapat memiliki efek negatif pada lingkungan dan kesejahteraan wilayah,” demikian organisasi itu menjelaskan.