Amankah Menghirup Abu Vulkanik dari Letusan Gunung Agung?

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Gunung Agung yang berada di Kabupaten Karangasem, Bali, menyemburkan asap dan abu vulkanik pada Kamis (28/6/2018). Pada akhir tahun 2017, Gunung Agung juga sempat meletus dan membuat warga di sekitarnya panik.

Ledakan dan lahar yang keluar dari Gunung Agung memang mencemaskan. Namun berdasarkan peristiwa ledakan Gunung Agung beberapa bulan silam, News.commengungkapkan bahwa abu vulkanik yang keluar dari gunung juga perlu menjadi perhatian.

News.commenuliskan bahwa menurut para ahli, abu vulkanik bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi penduduk setempat dan turis.

"Di luar area evakuasi, abu vulkanik akan menjadi bahaya utama, jadi orang-orang harus siap," ujar Profesor Heather Handley dariMacquarie Universitydi Sydney, Australia, sepertiUzone.idkutip dariNews.com.

Baca:Kasihan Calon Pengantin Australia Ini, Terancam Gagal Nikah Gara-gara Gunung Agung Erupsi

Handley mengatakan abu vulkanik bukan seperti abu lembut yang muncul setelah kebakaran, melainkan berupa partikel kecil yang terdiri dari kaca vulkanik bergerigi, berukuran kurang dari dua millimeter. Ada pula fragmen mineral di dalamnya yang berasal dari magma, serta potongan batu kecil.

“Itu semua yang yang membentuk abu vulkanik. Abu vulkanik berbahaya bagi pesawat terbang, dan jelas bagi orang yang menghirupnya,” kata Heather.

Abu vulkanik dapat menyebabkan masalah pernapasan, iritasi mata, dan yang lebih jarang, yaitu iritasi kulit. Demikian menurutInternational Volcanic Health Hazard Network, masih dari sumber yang sama.

Jika dihirup, abu vulkanik bisa menimbulkan rasa tidak nyaman di dada, batuk, sakit tenggorokan, dan mengi. Orang-orang dengan masalah pernapasan, seperti asma, dianggap yang paling berisiko terhadap efek dari abu vulkanik.

Baca:Mengisi Akhir Pekan Bersama Keluarga diScientia Square ParkTangerang

Menurut Jonathon Burdon, dokter pernapasan dan ketuaNational Asthma Council, menyarankan bahwa jika ada abu vulkanik, penderita asma yang berada di sekitar lokasi gunung meletus untuk tetap berada di dalam rumah.

Kedua, Burdon mengingatkan untuk selalu menyediakan obat asma. Jika asma memburuk akibat paparan abu vulkanik, penderita perlu segera mencari bantuan medis. Burdon juga menekankan untuk menggunakan masker yang memang pas di sekitar hidung dan mulut bila berada di luar rumah.

Pemakaian masker yang renggang di bagian tepinya akan menjadi tidak terlalu efektif. Jadi, bila kamu atau ada anggota keluarga yang sedang berada di Bali, ingatkan mereka tentang bahaya dari abu vulkanik Gunung Agung.

Baca:Jalan-Jalan ke Goa Kiskendo di Kulon Progo Yogyakarta