Amerika Menyerah di Indonesia, Gak Ada Tempat Mobil Amerika di Negeri Ini

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Selain Ford dan akhirnya Chevrolet, sebenernya ada juga Harley-Davidson. Ketika merek itu, Ford, Chevrolet, Harley, di dunia ini siapa yang gak kenal?

Bahkan nama besar GM-Chevrolet sampai Ford, begitu mendominasi penjualan global, tapi ternyata, gak sanggup menembus pasar otomotif Indonesia.

Sesakti-saktinya Amerika, sesuperpower apapun Amerika, nyatanya gak ada tempat bagi mobil-mobil mereka di Indonesia.

VIDEO Test Drive Toyota Calya, 5 Pertimbangan Sebelum Beli:

Kita masih ingat saat Ford memutuskan untuk pamit dari Indonesia pada 2016 silam. Kondisi yang mirip dengan yang terjadi pada Harley-Davidson dan juga sekarang, GM-Chevrolet.

Kala itu, bahkan sampai dikait-kaitkan dengan politik, dimana saat itu tekanan politik-ekonomi Jokowi yang menekan pabrikan Amerika karena pakde lagi mau mendekat ke China.

Perang dingin soal kebijakan kerjasama perdagangan dunia antara kawasan, dimana porosnya berpaku pada Amerika di Barat dan China di Timur, dengan Indonesia diperebutkan sebagai potensi pasar yang menggiurkan.

Jokowi akhirnya memilih China guna menguatkan posisioningnya di kancah Barat. Efeknya yang langsung terasa, memaksa semua pabrikan untuk membuat pabrik di Indonesia.

Paksaan membuat pabrik tersebut tentu siasat Jokowi untuk menekan Amerika di Indonesia. Kenapa? Karena membangun pabrik itu gak murah dan perlu itung-itungan balik modalnya.

Untuk pabrikan Jepang barangkali gak masalah sama sekali, tapi untuk Amerika, bikin pabrik dengan penjualan yang sedikit, tentu secara skala ekonomi gak masuk akal.

Dengan siasat tersebut, Ford pun terpental dan menyerah sampai akhirnya pulang ka mpung. Di saat yang bersamaan, Wuling dan DFSK bersiap masuk dan mendirikan pabrik di Indonesia.

Kondisi berbeda dirasakan Harley-Davidson, yang selain soal investasi, juga diserempet dengan permasalahan legalitas surat-suratnya, serta penerapan pajak yang tinggi buat motor itu. Mereka pun menyerah.

Tersisa GM dengan andalan Chevroletnya. Karena poros China udah diwakili Wuling dan DFSK dan mulai terlihat stabil, pemerintah barangkali mulai melunak dengan GM-Chevrolet, tapi gak juga berbuat apa-apa selain mendiamkan mereka.

Dibiarkan terkatung-katung di tengah derasnya arus kompetisi di Tanah Air, Chevrolet pun mulai tahun depan, tahun dimana usianya di Indonesia genap 100 tahun, harus pamit, undur diri dan pulang ke kampung halamannya.

Karena maaf, gak ada tempat untuk mobil-mobil Amerika di Indonesia..