Anak yang Mengalami Infeksi Cacing BerisikoStuntingdan Punya IQ Rendah

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-Iklim tropis di Indonesia menyebabkan masyarakat rentan terkena berbagai penyakit, termasuk infeksi cacing. Menurut Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) selama 2015, prevalensi infeksi cacing di Indonesia yaitu 28,12 persen. Namun, masih banyak pula daerah yang memiliki prevalensi di atas 50 persen.

Sayang, banyak orang menganggap sepele keluhan ini. Padahal, infeksi cacing yang berulang pada anak bisa menyebabkan gangguan gizi. Hal ini tentu dapat berujung pada berujung pada kegagalan pertumbuhan ataustunting.

Cacing dapat masuk ke dalam tubuh manusia, karena ada kontak langsung antara kulit dengan tanah yang terkontaminasi larva atau telur cacing. Di dalam tubuh manusia, cacing akan berkoloni dan berkembang biak di usus. Cacing berkesempatan menyerap nutrisi yang masuk ke dalam tubuh seperti karbohidrat dan protein.

“Alhasil anak mengalami defisiensi nutrisi, anemia, bahkan membuatstunting,” jelas dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Spesialis Gizi Klinis dalam siaran pers bertajukBahaya Infeksi Cacingan pada Tumbuh Kembang Anak yang Dapat Berdampak Stunting.

Secara sederhana, lanjut Juwalita, masalah stunting adalah ketika tinggi badan anak tidak sama dengan anak-anak seusianya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, bahwa satu dari empat anak mengalamistunting, dan satu dari tiga anak di negara berkembang mengalamistunting.

Sementara itu, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menyebutkan, bahwa prevalensi infeksi cacing pada anak adalah 37,2 persen. “Dari data Riskesdas ini artinya, satu dari tiga anak terkenastunting,” ujar Juwalita.

Juwalita menyebutkan, bahwa anak yang mengalamistuntingbisa mengalami gangguan perkembangan otak (IQ yang rendah), dan sistem imun yang lemah sehingga begitu mudah terkena berbagai infeksi.

Tapi,stuntingpada anak bisa dicegah dengan memperhatikan kecukupan nutrisi pada 1000 hari pertama, yang dimulai dari dalam kandungan sampai anak berusia dua tahun. Tidak hanya itu, mata rantai penularan infeksi cacing juga harus diputus, karena infeksi ini terbukti menyebabkanstuntingpada anak.