Ancaman Kaum Urban: Tua di Jalan dan Rentan Sakit
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Uzone.id - Jarak rumah dan kantor yang cukup jauh membuat sebagian masyarakat Indonesia—terutama yang tinggal di kota besar seperti Jakarta—menjadi komuter. Ya, komuter adalah istilah untuk kamu yang bepergian ke suatu kota untuk bekerja, dan pulang kembali ke kota tempat tinggal setiap hari.
Mirisnya, data Institute Transportation and Development (ITDP) menyebutkan, warga Jakarta dan sekitarnya menghabiskan rata-rata 400 jam dalam setahun untuk bepergian menuju dan dari tempat kerja—atau sekitar 2 jam per hari.
Baca juga: Travelling Bareng Anak Nggak Pake Drama? Bisa!
Padahal menghabiskan waktu lama dalam perjalanan menjadi salah satu faktor eksternal yang dapat menurunkan daya tahan tubuh para kaum urban dan komuter. Belum lagi kemungkinan terpapar polutan dan perubahan cuaca membuat tubuh rentan terhadap penyakit.
Di samping itu, komuter rawan terpapar virus—flu menjadi salah satu yang umum. Dr. Suci Sutinah Diah Suksmasari, Regional Medical Lead Redoxon, Consumer Health Division, PT Bayer Indonesia menyatakan, “Selama perjalanan, komuter berada di lingkungan dengan tingkat kebersihan yang tak menentu.
Baca juga: Foto: Sensasi Bermalam di The Palace Suites Kapal Pesiar Genting Dream
“Apalagi moda transportasi umum yang biasanya ramai pada jam sibuk juga bisa berandil menularkan virus dan kuman. Tak hanya penyebaran antar manusia, namun virus dan kuman juga bisa dengan mudah terbang lalu menempel pada permukaan benda, misalnya pegangan dalam kereta, atau jok sepeda motor dan helm moda ojek,” kata Suci.
Menjadi komuter memang tidak mudah. Karena itu, kamu perlu melindungi diri dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C. Vitamin C memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas dan membantu meningkatkan perlindungan dari dalam tubuh.
Baca juga: Trailer Dilan 1991 Nongol, Baper-nya Gak Habis-Habis
Polusi udara—seperti asap rokok, kendaraan bermotor dan pabrik—serta sinar ultraviolet memicu terbentuknya radikal bebas. Paparan radikal bebas yang berlebihan dan terus-menerus menyebabkan kerusakan sel, serta melemahkan daya tahan sehingga tubuh rentan berbagai penyakit.
Tak cukup vitamin C saja, makanan yang mengandung zinc turut memberi dampak positif pada daya tahan tubuh. Mineral ini berfungsi mempercepat kerja vitamin C, serta berkontribusi pada pertahanan tubuh dan membantu proses penyembuhan luka.
Baca juga: Pertama Kali ke Singapura, Coba ke 5 Tempat Ini
Makanan yang mengandung vitamin C, yaitu jeruk, pepaya, nanas, stroberi, dan lainnya. Sedangkan makanan yang mengandung zinc, yaitu daging ayam, sapi, tiram, kacang panggang, dan lainnya.
Jadi, apakah kamu sudah mengonsumsi makanan bergizi hari ini untuk melindungi tubuh dari radikal bebas dan cuaca yang tidak menentu?