Andrew Tate, Influencer yang Ditendang dari 6 Media Sosial

pada 2 tahun lalu - by

Uzone.id- Nama Andrew Tate sedang menjadi perbincangan warganet dunia saat ini. Influencer yang tiba-tiba populer ini sudah diblokir kurang lebih 6 platform media sosial.

Setidaknya hingga saat ini, Tate dilarang dari Facebook, Instagram, YouTube, TikTok, Twitch dan Twitter karena opininya yang disebut menebar kebencian terhadap wanita atau misoginis.

Namanya trending dimana-mana, bahkan dikecam oleh berbagai komunitas, khususnya wanita. Sebelum menjadi Influencer, Tate merupakan seorang mantan kickboxer dan juga bintang sebuahreality showdi Amerika Serikat.

Tate mengklaim bahwa wanita ‘memikul tanggung jawab’ untuk diserang secara seksual, ia juga menyebut bahwa wanita pada dasarnya malas, serta tak memiliki tanggung jawab bawaan dan kehormatan.

Kebencian yang berlebihan terhadap wanita inilah yang membuatnya dikecam. Sebelum ditendang dari media sosial, video- videonya telah ditonton miliaran kali di Instagram dan TikTok.

“Ia adalah paket lengkap bentuk baru anti-perempuan, ekstremisme sayap kanan yang kita lihat,” kata Josh Roose dari Universitas Deakin, seorang sosiolog politik yang mempelajari ekstremisme dan maskulinitas, dilansir dariCnet,Rabu, (31/08).

Baca juga:QRIS Antar Negara Diluncurkan, Belanja di Thailand Bisa Pakai DANA

Tak hanya kebencian dan rasa tak aman, Roose juga menyebut bahwa Tate memobilisasi kemarahan (terhadap wanita).

Beberapa tahun silam tepatnya pada 2016, Tate juga sempat ditendang dari reality show Big Brother karena ia terekam emukum wanita dengan ikat pinggang. 

Setelah itu, ia juga menyebut kalau bisnis webcam sebagai "penipuan total" di mana wanita memalsukan "cerita sedih" untuk membuat pria berpisah dengan uang mereka.

Lalu, apa alasan sebenarnya Andrew Tate diblokir dari media sosial?

Sebelum disingkirkan dari media sosial, Tate memiliki massa yang cukup luas, ia memiliki followers Instagram sebanyak 4,5 juta, dan 600 ribu subscriber di akun YouTube ‘Tate Speech’. Di TikTok, video-videonya telah dilihat lebih dari 14 miliar kali.

TikTok menendang Tate dengan alasan melanggar kebijakan mereka, apalagi ucapannya yang terang-terangan membenci wanita.

"Misogini adalah ideologi kebencian yang tidak ditoleransi di TikTok," kata juru bicara perusahaan. TikTok juga menyebut bahwa mereka telah menghapus video dan akun yang melanggar selama berminggu-minggu.

Baca juga:Misinformasi hingga Rasis, Akankah Joe Rogan 'Dibungkam' Spotify?

“Kami menyambut baik berita bahwa platform lain juga mengambil tindakan terhadap individu ini,” tambahnya.

Sementara itu, Twitter sudah lebih dulu menghapus Andrew Tate dari platform-nya pada tahun 2017 lalu. Ia ditendang karena menentang gerakan #MeToo yang merupakan gerakan melawan pelecehan seksual dan kekerasan seksual.

Ia terang-terangan menyebut kalau korban pelecehan bertanggung jawab untuk diserang. Ia juga mengatakan kalau gerakan ini tidak membantu perempuan dan justru “menghancurkan” keselamatan para lelaki.

Ia juga dikecam karena menyebut wanita menikah yang bekerja di OnlyFans berhutang uang pada pasangannya karena mereka pada dasarnya adalah milik lelaki. 

Tak hanya wanita, Tate juga memberikan opini yang menentang lockdown COVID-19 dan juga vaksin.

Lalu YouTube menyebut kalau Tate melanggar beberapa kebijakan, termasuk kebijakan mengenai ujaran kebencian. Saat pemblokiran, akun YouTube Tate memiliki subscriber lebih dari 1 juta.

“Jika saluran dihentikan, pengunggah tidak dapat menggunakan, memiliki, atau membuat saluran YouTube lainnya," kata YouTube.

Sama seperti media sosial lainnya, Meta juga mengeluarkan Tate dari platformnya Instagram karena melanggar pedoman komunitas dengan tuduhan sebagai "individu dan organisasi yang berbahaya".

Walaupun sudah dikeluarkan dari media sosial, beberapa konten dan video Tate masih beredar di media sosial seperti Twitter, video-video ini bahkan mendapatengagementyang cukup tinggi dari warganet dengan reaksi beragam, baik itu pro maupun kontra.