Angklung dan Batik Sihir Penumpang Transit Bandara Changi

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kolaborasi cerdas Menpar Arief Yahya terus memanen pujian. Salah satunya bekerjasama mutualisme dengan Changi International Airport Singapore, yang sangat strategis itu. "Tiga Minggu, Wonderful Indonesia menjaring 'ikan' di kolam tetangga!" kata Menpar Arief Yahya dikutip dari keterangan pers tertulis, Rabu 22 Maret 2017.

Persisnya, 10 Maret hingga 2 April 2017, kultur andalan pariwisata Indonesia tampil dalam tema "Wonderful Indonesia pada Discover Indonesia: an Indonesian-Themed Exhibition in Changi Airport". Pihak Changi juga diuntungkan, karena bandara terbaik dunia 8 kali berturut-turut versi SkyTrax itu punya sentuhan kultural, bukan hanya shopping dan tropical desain saja yang menonjol.

Budaya Indonesia yang bagus, juga mengangkat nama bandara Changi yang dilewati jutaan manusia setiap bulan itu. "Bagi kita, juga untung. Bisa ikut promosi buat 15 juta wismannya Singapore setahun, dan para penumpang transit yang melewati Changi untuk beberapa jam saja," kata Arief Yahya.

Itu yang sering dia sebut "menjaring ikan (baca: turis, red) di kolam tetangga yang sudah banyak ikannya!" Menurut Asdep Pengembangan Pemasaran Mancanegara Wilayah ASEAN, Rizki Handayani, kegiatan yang digelar Kemenpar bekerjasama dengan KBRI Singapura dan Changi Airport Group (CAG) ini sudah berlangsung sejak 2014 lalu.

Hasilnya semakin bagus, dan sekarang diperkuat dengan Visit ASEAN@50, keputusan bersama dalam ministrial meeting di Singapore 2017, untuk bersama-sama memasarkan pariwisata kawasan ASEAN. "Program di Changi ini menjual 2 country 1 destination, bukan hanya berjualan Changi atau Indonesia saja," kata dia.

Acara tersebut pun semakin hari semakin meriah. Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu menghadirkan cultural performances diantaranya tarian nusantara, demo batik, carnival, fashion show, dan musik sasando. Selain itu Kemenpar juga mengadakan promosi souvenir dan kuliner, coffee corner, lukis batik, pengisian visitors feedback, games dan memainkan musik angklung.

Sejak hari pertama acara hingga tanggal 19 Maret 2017 kemarin, para penumpang transit yang singgah di lokasi festival semuanya antusias dengan apa yang disajikan Kemenpar. Para wisatawan yang hadir di bandara tersebut ramai-ramai melihat dan mencoba semua persembahan Kemenpar salah satunya saat bermain alat musik angklung dan lukis batik.

Acara tersebut persisnya dilaksanakan di depan Discover yang ditempatkan di dalam maupun di luar Rumah Joglo. Tidak hanya orang tua, anak-anak pun ramai mencobanya. Bahkan anak-anak sampai rebutan untuk memainkannya dan mencoba melukis batik. Para penumpang transit yang mencoba angklung tidak hanya berasal dari negara-negara Asia saja. Tapi juga dari Eropa. Karena angklung memang sudah sangat terkenal di seantero dunia.

"Bagaimana cara memainkan alat musik ini. Bagus sekali suaranya. Boleh saya mencobanya," ungkap Briyan (45), penumpang transit dari Belanda dengan bahasa Inggris.

Salah seorang panitia pun langsung mengajari. Hingga Briyan langsung mencoba memainkan angklung di Rumah Joglo tersebut. Briyan bermain angklung sedangkan anaknya melukis batik.

Briyan yang datang ke lokasi Festival Wonderful Indonesia tampaknya benar-benar terkagum dengan Discover Wonderful Indonesia. Dia tampak memperhatikan lebih seksama alat musik angklung. Bahkan dia juga membaca secara seksama keterangan yang ada terkait dengan musik angklung. Anaknya pun asyik melukis didampingi pihak KBRI Singapura.

Ketertarikan pada Discover Wonderful Indonesia juga ditunjukkan Wang Weo (35), warga Singapura yang kebetulan sedang berbelanja di supermarket yang ada di Bandara Changi. Ketika masuk Terminal 3 Bandara Changi, ia bersama istri dan anaknya mampir ke lokasi Festival Wonderful Indonesia untuk melihat berbagai destinasi yang ditawarkan Kemenpar. "Sangat menarik dan indah," ujarnya sambil tersenyum.

Selama 3 hari pelaksanaan di akhir pekan pertama, diperkirakan 4000 pengunjung merasakan kehangatan paviliun Indonesia. Paviliun Indonesia dibuka bagi pengunjung Terminal 3 Departure selama 3 minggu penuh sampai dengan tanggal 2 April 2017 mendatang.