Anies Baswedan tak Pastikan Kehadirannya di Reuni Akbar 212
Mendapat pertanyaan mengenai kehadirannya di Reuni Akbar 212, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak memberi jawaban gamblang.
Ia tak memberi isyarat apapun tentang rencananya di saat penyelenggaraan Reuni Akbar 212 pada Sabtu, 2 Desember mendatang.
"Belum tahu tuh, belum tahu, belum tahu," ujar dia berulang kali.
Kendati demikian, Anies telah menunjukkan dukungannya terhadap Reuni Akbar 212.Ia telah menandatangani surat izin penggunaan areal Monumen Nasional (Monas) untuk tempat penyelenggaraan peringatan satu tahun Aksi Superdamai 212 sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Anies menjelaskan, surat permohonan izin tersebut diterimanya pada pekan lalu.
"Suratnya sudah masuk kira-kira seminggu yang lalu, kemudian diberi ACC. Saya katakan, pastikan sesuai dengan pergub yang baru," kata Anies di gedung DPRD DKI, Kamis (30/11), merujuk pada Pergub No. 186 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Pergub Nomor 160 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Kawasan Monumen Nasional.
Koordinator Divisi Media Center sekaligus Humas Reuni Akbar 212, Habib Novel Bamukmin mengatakan, kegiatan akan dimulai dengan shalat shubuh berjamaah.
"Kita punya tujuan agar umat Islam bersatu kembali memilih pemimpin yang tidak lagi hanya Islam, tapi juga pemimpin yang beriman dan bertakwa, pada Pilkada serentak nanti," kata Novel, saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (28/11).
Selain itu, acara Reuni Akbar 212 nanti juga akan memberikan penghargaan kepada 13 tokoh yang menjadi korban kriminalisasi. Mereka di antaranya ialah, Habib Rizieq, ustad Alfian Tanjung, Muhammad Al-Khathath, Buni Yani, Bintang Pamungkas, Rizal (Komando Barisan Rakyat/Kobar), Zamran (Kobar), Rahmawati Soekarno Putri, Kivlan Zein, Adityawarman, Ratna Sarumpaet, Ahmad Dhani, dan Eko Suncoyo.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, Polda Metro Jaya dibantu Pangdam Jaya akan mengamankan Reuni Akbar 212. Anggota Brimob Nusantara pun telah didatangkan ke Jakarta untuk membantu pengamanan.
"Kami belum bisa memperkirakan jumlah massa yang akan mengikuti kegiatan tersebut," kata Argo di Jakarta, Rabu (29/11).