Anies Bohong Soal Surat Izin Gelar Formula E di Monas?

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Formula E (fiaformulae.com)

Uzone.id- Kontroversi ajang balapan mobil listrik Formula E belum juga reda. Setelah mempersoalkan biaya Rp1,6 triliun dalam penyelenggaraan ajang ini, kemudian Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Merdeka Timur yang diketuai Menteri Sekretaris Negara Pratikno tidak memberikan izin dengan alasan kawasan Monas jadi cagar budaya.

Pada Senin (10/2) tiba-tiba Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho, usai rapat dengan Gubernur Anies Baswedan, mengaku Komrah akhirnya memberi izin digelarnya Formula E di Monas.

Bahkan, kata dia, kemungkinan Anies akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas surat dari Sekretariat Negara perihal izin penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E di Monas.

Baca juga: Balapan Formula E di Monas Belum Pasti, Anies Akan Temui Jokowi

Kali ini, kontroversi terbaru muncul. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menuduh Gubernur Anies Baswedan telah memanipulasi surat balasan yang dikirim kepada Pratikno pada 11 Februari.

Menurut Prastio, dalam surat itu Anies mengaku telah mengantongi rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Padahal, kata dia, Mundardjito tidak pernah berikan rekomendasi.

Prasetio mengatakan, pihaknya tidak menghambat ajang internasional Formula E, namun sebagai ketua dewan dari fraksi PDPI, telah melihat adanya manipulasi.

"Seakan-akan Pak Mundardjito mengiyakan, padahal belum dikonfirmasi," kata dia di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (13/2).

Seraya mempertanyakan isi surat balasan pada Kemensetneg, Prasetio punya usul agar ajang Formula E tidak digelar di kawasan Monas dan Gelora Bung Karno (GBK) dengan alasan lokasi tersebut sudah menjadi cagar budaya.

"Kita kan punya tempat sendiri di Ancol, itu punya DKI. Kita perbaiki dan pariwisatanya kita juga dapat," ujarnya.

Selain kawasan Ancol punya area luas dan terbuka, kata Prasetio, penonton juga bisa dengan mudah menyaksikan pertandingan secara langsung.

Pemasukan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan dapat dari ajang ini, kata dia.

Prasetio juga menyoroti penyelenggaraan Formula E yang akan digelar 6 Juni 2020 minim promosi.

"Promosinya juga ini apa? Kalau saya sebagai atlet, kan promosinya dulu. Ini mana? Enggak ada," katanya.

Formula E punya nama resmi FIA Formula E Championship, yang merupakan ajang balap mobil kursi tunggal yang menggunakan energi listrik. Alejandro Agag merupakan pendiri sekaligus CEO Formula E Holdings.

Formula E digagas pada tahun 2012. Musim perdana digelar di Beijing pada September 2014. Kejuaraan ini disetujui oleh Federasi Otomotif Internasional (FIA). 

 

VIDEO SUV Listrik Outlander PHEV Tes Jalan Jauh Keliling Bali