Anjuran Kemenkes untuk Pola Makan Sehat Saat Puasa

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Bekal memasuki bulan Ramadan mesti dipersiapkan dengan matang agar fisik dan mental siap menjalankan ibadah dengan baik. Salah satu yang penting adalah asupan makanan dan gizi selama berpuasa.

Orang yang berpuasa mesti pandai mengatur pola konsumsi saat sahur, berbuka dan di malam hari agar mendapatkan manfaat dari berpuasa yang baik bagi kesehatan. Kementerian Kesehatan menganjurkan untuk menjaga keseimbangan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh selama puasa.

"Saat berpuasa tetap pola gizi seimbang ya, pada prinsipnya sama dengan berpuasa atau tidak. Setiap hari harus ada karbohidrat, protein, lemak dan mikronutrien dari sayur dan buah," kata Direktur Bina Keluarga Kementerian Kesehatan, Eni Gustina saat berbincang denganCNNIndonesia.combeberapa waktu lalu.


Saat sahur, Eni menyarankan untuk makan dengan porsi seperti makan siang saat hari biasa. Makanan yang dikonsumsi dapat merujuk panduan Isi Piringku yang sudah diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan untuk memenuhi gizi seimbang.

Gizi seimbang itu dalam satu piring terdapat sepertiga karbohidrat, sepertiga sayuran, dan sepertiganya lagi merupakan gabungan antara protein dan buah-buahan.

"Sahur itu makan dengan porsi seperti makan siang karena itu modal energi untuk berpuasa hingga 12 jam ke depan," tutur Eni yang merupakan dokter dan magister kesehatan masyarakat.


Saat berbuka puasa, Eni menganjurkan untuk berbuka dengan yang manis dan tak langsung makan besar. Makanan yang manis diperlukan untuk mengisi perut yang kosong dan membuat lambung tidak kaget.

"Jangan langsung digenjot makan besar. Makan manis dulu karena kita kan dalam waktu lebih dari 12 jam tidak punya gula, bisa dengan mengonsumsi buah, salad atau kurma sesuai anjuran agama Islam," ucap Eni.

Menurut Eni, kurma mengandung karbohidrat dan energi yang baik untuk memulihkan kekuatan tubuh. Makan berat dapat dikonsumsi beberapa waktu setelah berbuka atau di malam hari sepulang dari salat tarawih.


Selain makanan, Eni juga meminta masyarakat untuk memerhatikan asupan cairan. Konsumsi cairan sesuai anjuran Kemenkes adalah 2 liter per hari. Saat bulan puasa, konsumsi air ini dapat dibagi saat sahur, berbuka dan di malam hari.

Agar kadar air dalam tubuh tetap terjaga, Eni menyarankan agar tidak terlalu banyak mengonsumsi gula, garam, dan kafein yang bersifat menarik air dan mempercepat pembentukan urin.

"Bukan pantangan, tapi dikurangi gula dan yang asin-asin saat sahur," ujar Eni.

Berita Terkait