Antara Mozzarella, Piza, dan Carlo Ancelotti

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Bagi kaum puritan, mozzarella (salah satu keju khas Italia) yang sempurna berasal dari susu kerbau. Tentu, keju itu akan terasa lebih nikmat jika disantap di negeri asalnya.

Mozzarella di bufala, demikian sebutannya. MenurutForbes,Mozzarella di bufalayang paling otentik berasal dari Caserta, Salerno, Benevento, Frosinone, Latina, Roma, dan Naples.

Well, Carlo Ancelotti mungkin bukan bagian dari kaum puritan, tetapi dia tahu benar mozzarella yang sempurna. Itulah mengapa, pria berjuluk Don Carlo itu kerasan melatih Napoli.  

 

 

"Saya sangat senang ada di sini dan ada banyak tempat unik. Adalah Naples yang memilih saya. Saya punya banyak pengalaman luar biasa sepanjang karier saat tinggal di London, Paris, Muenchen, dan Madrid. Tapi, Anda akhirnya sadar betapa indahnya Naples," kata Ancelotti kepadaRadio Kiss Kiss.

Ancelotti sedikit berbeda dengan pelatih-pelatih Italia lainnya. Kiprahnya tak cuma tertahan di Italia, tetapi juga melanglang buana hingga ke luar negeri. London pernah disinggahinya saat melatih Chelsea, begitu pula Paris saat dirinya masih membesut Paris Saint Germain (PSG), disusul Madrid dan Muenchen saat menangani Real Madrid dan Bayern Muenchen. Dari sana pula Ancelotti akhirnya menyadari mozzarella dan piza Italia adalah yang terbaik di antara lainnya. 

“Saya mulai memakan piza (di kota Naples). Akan tetapi, saya tidak bisa melakukannya setiap harinya. Saya berharap bisa bertahan lebih lama lagi di Napoli sehingga bisa melakukan turpizzeria(restoran piza) yang sedap. Sekali Anda makan piza di kota Naples, yang lain lewat,” lanjutnya lagi.

“Hal yang sama bisa terjadi pada mozzarella. Sebelumnya saya biasa memakannya di Kanada. Namun, saya tidak akan melakukannya lagi setelah mencicipinya di sini. Sangat enak.” 

 

 

Mozzarella dan piza barangkali sudah ditakdirkan berjodoh dengan Ancelotti, begitu pula dengan Napoli. Dia terbukti mampu menghapus rasa rindu atas kepergian Maurizio Sarri yang sukses membangun identitas tim yang bermarkas di San Paolo tersebut.

NyatanyaPartenopeimasih menjadi penantang serius dalam perburuabscudettodengan ngepos di peringkat kedua klasemen Serie A sementara dengan 28 angka, berjarak enam angka di bawah Juventus. 

Lebih dari itu, Ancelotti juga masih berpotensi untuk menyamai torehan Sarri saat membawa Napoli melangkah ke babak 16 besar Liga Champions dua edisi silam. Lorenzo Insigne dkk. bertengger di puncak klasemen sementara Grup C, mengungguli tim-tim kuat macam Liverpool dan PSG, serta Crvena Zvezda.