Antrean 10 Hari Nonstop Demi Ramen Terbaik Dunia di Taipei

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ada harga yang harus dibayar untuk semangkuk makanan yang super nikmat. Tapi ini bukan cuma soal harga. Kebanyakan orang merasa tak bermasalah saat harus membayar mahal untuk mencicipi makanan nikmat.

Namun ada harga lain yang harus dibayar untuk mencicipi cita rasa ramen terbaik dari Jepang.


Ramen Jepang populer dan dinobatkan sebagai ramen terbaik dunia oleh Forbes 2016, baru-baru ini membuka sebuah cabang barunya di Taipei, Taiwan.

Pembukaan cabang Ichiran ramen terbaru di Taipei ini membuat penggemar kuliner di negara tersebut kegirangan.

Antusiasme warga Taipei akan kedatangan gerai ramen ini bahkan membuat mereka harus mengantre panjang. Berdasarkan EJ Insight, mereka bahkan rela mengantre sampai 10 hari berturut-turut di luar restoran hanya untuk mencicipi ramennya.

MengutipMashable, para pengantre bahkan rela menunggu setidaknya 40 menit sampai satu jam. Dan di satu hari setidaknya ada setidaknya 200 orang yang mengantre.


Demi bisa mendapatkan ramen yang diinginkannya, banyak orang yang rela mengantre sejak pagi. Pergi di pagi hari ini dianggap bisa membantu mereka tak mengantre terlalu lama. Namun nyatanya, mereka tetap juga harus mengantre panjang.

"#ImReallyAngrysaya pikir bangun pagi pada 05.30 (waktu setempat) tak akan ada antrean. Tapi apa yang terjadi di sini?" tulis salah satu pengantre ramen.

Rekor antrean di gerai Ichiran Taipei selama 10 hari ini bahkan mengalahkan rekor antreannya sendiri. Rekor antrean Ichiran sebelumnya mencapai delapan hari saat membuka outlet barunya di Hong Kong beberapa waktu lalu.

Ramen tonkotsu di Ichiran Tokyo menjadi salah satu andalan gerai ini.(Foto: CNN Indonesia/Christina Andhika Setyanti)


Ichiran ramen berbasis Fukuoka ini terkenal karena ramen tonkotsu (kaldu babi). Gerai ramennya sendiri dilengkapi dengan pengaturan tempat duduk yang unik dengan tambahan sekatnya, khususnya bagi mereka yang ingin makan sendirian.

Di Tokyo sendiri, gerainya dilengkapi dengan mesin pemesanan otomatis. Pelanggan harus memesan sendiri makanan yang diinginkan, kemudian memberikan tiket yang didapatkannya kepada pelayan sebelum kemudian bisa menyantapnya.


Berita Terkait