Apa itu iMessage? Aplikasi Chat Pesaing WhatsApp

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Foto: 9to5mac

Uzone.id- Disaat WhatsApp membuat kontroversi bermain-main dengan kebijakan privasi pengguna, maka bermunculan lah aplikasi-aplikasi chat pesaingnya.

Mulai dari Telegram sampai Signal. Namun, menurut sang empunya WhatsApp, Mark Zuckerberg yang juga CEO Facebook, mengungkap kalau justru Apple lah yang bakal jadi pesaing serius dari WhatsApp.

Zuckerberg mengkhawatirkan aplikasi pesan instan buatan Apple, yakni iMassage.

Sebagai gambaran di Amerika, WhatsApp tidak begitu mendapatkan tempat di hati orang-orang AS karena mereka lebih suka menggunakan aplikasi pesan instan bawaan di smartphone mereka, seperti iMessage.

Karena iMessage sudah terinstal secara otomatis di perangkat iPhone, pengguna tidak perlu repot-repot lagi untuk mengunduh aplikasi pesan instan lainnya di App Store dan mendaftarkan akun baru.

Apalagi ketika mengetahui pengguna aktif iPhone dari tahun ke tahun juga terus bertambah yang kini ada lebih dari satu miliar perangkat iPhone yang aktif di seluruh belahan dunia.

iMessage diperkenalkan oleh VP of iOS Software Engineering kala itu, Scott Forstal, dalam acara Apple Worldwide Developers Conference (WWDC) Juni 2011, sebagaimana dilansir 9to5mac.

Ketika itu, Forstal mengungkapkan Apple sudah memiliki iMessage yang dapat digunakan untuk bertukar pesan antar perangkat Apple, termasuk iPhone, iPad, dan iPod touch.

Sejak awal diperkenalkan, iMessage sudah memiliki beragam fitur, termasuk berkirim pesan teks, gambar, video, hingga kontak ke ruang obrolan pribadi maupun grup.

iMessage versi awal juga sudah didukung dengan fitur delivery receipt dan read receipt.
Delivery receipt merupakan tanda bahwa pesan yang dikirimkan telah diterima oleh orang yang dituju. Sedangkan read receipt adalah fitur opsional yang menandakan bahwa pesan yang dikirim sudah dibaca oleh penerima.

Tak hanya itu, iMessage juga sudah dibekali dengan indikasi pengetikan (typing indication), jadi kita bisa melihat apakah lawan bicara sedang mengetik atau tidak.

Ketika Apple mengumumkan iMessage, para operator seluler dibuat kaget lantaran aplikasi tersebut dikhawatirkan dapat mengambil alih peran SMS.

Salah satu hal paling mendasar yang membedakan iMessage dan SMS adalah soal penggunaan internet.

Layanan iMessage sendiri bergantung dengan adanya koneksi internet, baik data seluler maupun WiFi, namun, iMessage masih menyiapkan opsi mengirim pesan dalam bentuk SMS.

Percakapan iMessage juga sudah dilindungi dengan enkripsi end-to-end, sehingga seluruh percakapan yang terjadi di iMessage tidak dapat diintip oleh pihak lain selain pengirim dan penerima, termasuk Apple.

Pesan di iMessage sudah langsung tersinkron bila pengguna beralih ke perangkat Apple lainnya dengan Apple ID atau nomor telepon yang sama.

Urusan fitur pun lengkap, pengguna bisa mengubah nama grup, membisukan pesan yang masuk ke grup, hingga keluar dari grup.

Pengguna bisa membuat memo dari halaman iMessage yang sedang dibukanya. Pengguna hanya perlu mengucapkan melalui perintah suara Siri.

Pengguna bisa berbagi konten, menambahkan stiker, hingga melakukan pembayaran, di dalam percakapan iMessage tanpa harus beralih ke lain. Fitur terbaru juga dibawa dalam pembaruan iOS 14 pada 2020 ini.

Pengguna iMessage juga bisa menandai ruang obrolan menggunakan fitur pin, menyebut (mention) pengguna lain di grup, hingga membalas pesan satu per satu menggunakan fitur inline reply.

Kemudian, soal keamanan, iMessage juga dibekali dengan sistem keamanan BlastDoor. Tujuannya untuk melindungi pengguna iMessage dari serangan siber yang dilancarkan melalui pesan iMessage.

BlastDoor berfungsi untuk memeriksa isi dalam konten yang dikirim melalui iMessage. Jika diketahui ada kode yang berbahaya, sistem akan mengurai kode tersebut. Dengan begitu, ketika pesan ternyata mengandung malware, tidak akan dapat merusak sistem operasi dan mengambil data pengguna.

Ngomong-ngomong soal keamanan data di aplikasi chat, besok Kamis 4 Februari 2021 pukul 16.00 WIB, Uzone Talks akan membahas soal kontroversi WhatsApp bersama Alfons Tanujaya, praktisi keamanan cyber. So, pantengin ya live-nya di Youtube dan Website Uzone.id