Apa Itu Twitter Super Follow ? Lahan Cari Uang Baru Para Influencer

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi (Foto: Alexander Shatov - Unsplash)


Uzone.id- Twitter telah mengumumkan akan meluncurkan fitur "Super Follow" - yang memungkinkan para pengguna atau influencer mengenakan tarif kepada pengikutnya untuk akses ke konten eksklusif - pada akhir tahun ini.

Langkah ini dilakukan saat Twitter keluar dari periklanan untuk menemukan lebih banyak cara menghasilkan uang, baik untuk perusahaan maupun untuk pengguna yang paling produktif.

Dalam presentasi investor pada Kamis (25/2/2021), Twitter mengumumkan fitur baru ini, yang memungkinkan pengguna menarik tarif tambahan, materi eksklusif yang tidak ditampilkan kepada pengikut reguler mereka.

Ini bisa mencakup buletin, video, penawaran, dan diskon khusus pelanggan. Pengguna akan membayar biaya berlangganan bulanan untuk mengakses konten tambahan.

"Mengapa kita tidak memulai dengan mengapa orang tidak percaya pada kita," kata CEO Twitter, Jack Dorsey di awal presentasi virtual.

"Itu tergantung pada tiga kritik: kami lambat, kami tidak inovatif, dan kami tidak percaya", seperti dilansirUzone.iddariThe Verge.

BACA JUGA:Microsoft Diserbu Netizen Indonesia, Sempat Tutup Kolom Komentar IG

Pengguna Twitter - dan investor perusahaan - telah lama meminta meluncurkan model berbasis pelanggan.

Itu karena semakin banyak pembuat dan influencer internet menggunakan alat seperti Patreon, Substack, dan OnlyFans untuk menghasilkan uang dari popularitas online mereka.

Langganan memungkinkan Twitter untuk memanfaatkan sumber pendapatan yang lebih luas di mana iklan daring didominasi oleh duopoli Facebook-Google.

Twitter tidak merinci presentase pendapatan yang akan dibagikannya dengan influencer dan orang lain yang mendaftar pelanggan berbayar.

"Menjelajah peluang mendapatkan dana dari audiens seperti Super Follow, akan memungkinkan pembuat dan penerbit didukung secara langsung oleh audiens mereka dan akan mendorong mereka untuk membuat konten yang disukai audiens mereka," kata Twitter.

Perusahaan yang berbasis di San Francisco ini punya target meraih pendapatan di tahun 2023 lebih dari USD7,5 miliar atau sekitar Rp107 triliun (kurs Rp14.277 per USD1). Nilai itu lebih dua kali lipat dibanding pendapatan tahun 2020 sebesar USD3,7 miliar atau sekitar Rp52,8 triliun.

VIDEO Galaxy S21 Review, Ponsel Terbaik Tahun 2021