Apa yang Terjadi Saat Operasi Ganti Kelamin?

pada 125 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Operasi ganti kelamin alias rekonstruksi genital adalah sebuah prosedur medis yang mengubah organ genitalia dari satu gender ke yang lain.

Ada dua alasan utama mengapa operasi ganti kelamin bisa dilakukan. Pertama, pada bayi baru lahir dengan kelamin ganda, alias memilikipenisdanvagina.

Bayi berkelamin ganda harus sesegera mungkin ‘diberikan’ salah satu jenis kelamin. Kelamin ganda adalah kondisi cacat lahir, di mana bayi berada dalam tahap antara perkembangan pembentukan vagina dan perubahan perkembangan ke pembentukan penis, yang disebabkan oleh rangsangan hormon seks pria.

Walaupun begitu, sebuah pernyataan yang dikeluarkan olehPBBtahun 2013 diSpecial Rapporteur on Torturemenyatakan bahwa pelaksanaan operasi ganti kelamin (normalisasi) tanpa persetujuan pemilik tubuh adalah ilegal.

Jadi, pada bayi yang terlahir dengan dua kelamin berbeda, operasi kelamin harus dilakukan setelah ia berusia 18 tahun dan bisa memilih sendiri jenis kelamin apa yang lebih sesuai dengan keyakinan dirinya.

Operasi ganti kelamin dilakukan untuk mengubah penampilan fisik dan fungsi karakteristik seksual pada tubuh orang transgender, untuk menyesuaikan karakteristik anatomi tubuh menyerupai gender yang mereka yakini. Prosedur ini adalah bagian dari terapi untukgender dysphoriayang umum dialami oleh orang-orang transgender.

Bagaimana tahapan memulai operasi ganti kelamin?

Dilansir dariThe Washington Post, langkah paling pertama sebelum melaksanakan operasi ganti kelamin biasanya sesi konsultasi dengan konselor kesehatan mental profesional untuk melakukan diagnosis dan psikoterapi.

Diagnosis dari gangguan identitas gender ataudisforia genderdan surat rekomendasi resmi dari terapis yang bersangkutan membolehkan individu tersebut untuk memulai terapi hormon di bawah pengawasan dokter.

Terapi hormon ini kemudian akan diikuti oleh uji penyesuaian hidup pasien untuk beraktivitas seperti biasa di dunia nyata, bukan lagi dengan gendernya yang ‘lama’ namun sebagai orang dengan gender yang ia yakini, selama kurang lebih satu tahun — bersekolah, kerja, belanja bulanan, serta mengganti nama depan mereka.

Hal ini dilakukan untuk membuktikan pada dokter bedah bahwa orang lain di sekitarnya, selain terapis, mengakui bahwa ia telah berhasil menjalani hidup sebagai orang yang ‘baru’.

Setelah itu, dokter akan melaksanakan sejumlah prosedur untuk mengubah genitalia dan bagian tubuh lainnya.

Apa fungsi terapi hormon?

Tergantung dari tipe operasi yang akan dilaksanakan, pemberian jenis hormon juga akan berbeda. Namun, fungsinya tetap sama: untuk membantu perubahan fisik dari dalam.

Hormon androgen diberikan pada pria transgender (dari wanita ke pria) untuk membantu mereka mengembangkan karakteristik seks sekunder pria, sepertijenggotdan rambut tubuh, juga suara yang lebih berat.

Estrogen dan anti-androgen diberikan kepada wanita transgender (dari pria ke wanita) untuk membantu mereka mengubah suara massa otot, kulit, distribusi lemak tubuh, dan melebarkan pinggul. Sejumlah hal ini akan membuat penampilan fisik mereka lebih feminin. Rambut tubuh tipikal pria juga akan hilang.

Bagaimana prosedur operasi ganti kelamin?

Dari pria ke wanita

Operasi ganti kelamin dari pria ke wanita melibatkan prosedur pengangkatan penis dan testis, dan pemotongan uretra menjadi lebih pendek. Sebagian sisa kulit akan digunakan untuk cangkok jaringan pendukung vagina dan membentuk vagina utuh yang fungsional.

Sebuah “neoklitoris” yang memungkinkan wanita transgender bisa merasakan sensasi orgasme bisa dibuat dari bagian penis. Wanita transgender akan tetap mempertahankan prostat mereka.

Setelah prosedur usai, pasien akan melanjutkan penggunaan hormon untuk membentuk kembali kontur tubuh dan merangsang pertumbuhan payudara atau melakukanpembesaran payudara. Operasi plastik untuk ‘mempercantik’ wajah, seperti mengubah bentuk mata, tulang pipi, hidung, alis, dagu, rambut, dan menghilangkan jakun juga bisa dilakukan.

Dari wanita ke pria

Pada operasi ganti kelamin wanita ke pria terbagi dalam tiga tahap. Pertama, akan dilakukanmastektomisubkutan. Kemudian, rahim dan indung telur akan diangkat, dalam dua prosedur terpisah. Prosedur terakhir melibatkan transformasi genital, scrotoplasty, dan konstruksi penis — dilakukan menggunakan jaringan dari klitoris atau vulva atau jaringan tubuh lainnya yang memungkinkan sensasi seksual — serta vaginectomy.

Vaginectomy adalah rekonstruksi pemanjangan uretra untuk memungkinkan pasien tersebut untuk buang air kecil berdiri. Pemanjangan uretra adalah prosedur tersulit dari keseluruhan proses. Setelah satu tahun,penis(ereksi) dan testis buatan dapat dicangkokkan saat sensasi seksual telah kembali ke ujung penis.

Selain prosedur organ kelamin, operasi plastik akan dilakukan pada dada dari pria transgender untuk mengubah struktur dan tampilannya menjadi lebih maskulin.

Kapasitas untuk mengalami orgasme atau setidaknya mengalami tingkatan yang wajar terhadap sensitivitas seksual dapat diharapkan terjadi, baik pada wanita atau pria transgender.

Walaupun begitu, tingkat kesuksesan operasi ganti kelamin dari wanita ke pria termasuk rendah, karena terbilang cukup sulit untuk membuat sebuah penis baru yang fungsional hanya dari jaringan klitoris yang jauh lebih sedikit. Konstruksi penis tidak akan dilaksanakan kurang dari satu tahun setelah prosedur awal untuk mengangkat organ kewanitaan.

Adakah risiko dan efek samping dari operasi ganti kelamin?

Layaknya prosedur medis lainnya, operasi ganti kelamin membawa risiko infeksi, perdarahan, dan mungkin pemeriksaan medis lainnya untuk memperbaiki kerusakan. Operasi ganti kelamin adalah hal yang permanen dan tidak bisa diubah kembali.

Maka dari itu, kandidat pasien harus benar-benar yakin untuk merangkul hasil yang didapatkan. Namun, banyak dari pasien operasi ganti kelamin yang melaporkan kepuasan terhadap keberhasilan prosedur yang telah mereka jalani.

Komplikasi yang paling umum dari operasi ganti kelamin pria ke wanita adalah menyempitnya vagina baru. Namun, hal ini dapat ditangani dengan dilasi (pelebaran) atau menggunakan sebagian jaringan usus besar untuk membuat vagina.

Sementara itu, komplikasi dari prosedur wanita ke pria adalah disfungsi penis. Cangkok penis buatan adalah prosedur yang sulit dan tidak akan menghasilkan rupa yang seragam.

Sesi terapi dengan konselor kesehatan mental wajib dilakukan sebelum dan sesudah menjalani prosedur ganti kelamin untuk menanggulangi kemungkinan gejala disforia gender yang mungkin kambuh, bahkan setelah berganti identitas.

Orang-orang transgender yang telah melakukan prosedur ganti kelamin sering kehilangan pasangan, keluarga, teman, bahkan pekerjaan. Mereka mungkin akan merasa kesulitan, jika diharuskan untukpindah dan memulai hidup baru.

Sebuah jurnal terbitanPLOS ONEtahun 2011 tentang studi tindak lanjut terhadap 324 orang Swedia yang telah menjalankan operasi ganti kelamin, menunjukkan bahwa mereka memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap angka kematian, perilaku bunuh diri, dan gangguan psikiatri dibanding populasi umum.

Kesimpulan dari studi tersebut menguraikan bahwa operasi ganti kelamin, walaupun bisa menekan disforia gender, mungkin tidak akan cukup sebagai terapi transeksualisme, dan mengharuskan penanganan psikiatrik dan somatik setelah prosedur.

BACA JUGA:

The postApa Sih yang Terjadi Saat Operasi Ganti Kelamin?appeared first onHello Sehat.