Argentina vs Kroasia, Blunder Kiper dan Kocar-kacirnya Penerus Maradona

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

ARGENTINA hancur lebur. Menjalani pertandingan kedua mereka di kancah Piala Dunia 2018, para penerus Maradona ini kocar-kacir dihancurkan Kroasia tiga gol tanpa balas. Laga digelar di Stadion Nizhny Novgorod, Jumat 22 Juni 2018 dini hari WIB.

Sepanjang babak pertama berlangsung, pertarungan sebenarnya berlangsung relatif seimbang. Kedua tim sama-sama bermain dengan penampilan yang tak terlampau istimewa. Masing-masing lini depan bahkan sama-sama kesulitan menembus pertahanan lawan. Sampai babak pertama usai, skor imbang tanpa gol masih menjadi kedudukan untuk kedua tim. 

Memasuki awal babak kedua, baik Kroasia maupun Argentina mulai mencoba menunjukkan karakter permainan masing-masing. Hal istimewa yang kentara terlihat di pola yang ditampilkan Kroasia. Pressing lini depan mereka saat tim kehilangan bola, membuat Argentina kesulitan membangun serangan sejak barisan belakang. 

Meski tengah menguasai bola, Argentina sulit mendistribusikan serangan. Bola bahkan kerap sudah bisa direbut sejak tekanan Argentina baru sampai di lapangan tengah. 

Pressing ketat lini depan Kroasia ini pula yang membuat barisan pertahanan Argentina rentan melakukan kesalahan di area dapur sendiri. Blunder bahkan benar-benar terjadi di menit ke-53. Ini pula yang menjadi awal mula hancurnya Argentina. 

Sulit mendistribusikan bola ke lini depan, para pemain Argentina tertekan di area pertahanan sendiri. Bola yang diumpan Mercado ke kiper Caballero, gagal dikembalikan sang kiper. Bola malah melambung pelan tepat ke area Rebic yang memang gencar melakukan pressing. Dengan mudah, Rebic merespon datangnya bola dengan tendangan voli. Tingginya bola tak bisa dijangkau Caballero yang kadung berada di luar posisi ideal. Bola mengarah deras ke gawang tanpa penghalang. 

Tertinggal satu gol, Argentina mencoba bangkit. Penyegaran lini depan dan tengah dilakukan tim pelatih dengan beberapa pergantian pemain. Namun hal ini belum cukup untuk membuat lini tengah dan belakang Kroasia gampang ditembus. Pemain bintang Lionel Messi tetap saja kesulitan mendapatkan suplai bola sehingga minim aksi dipertandingan ini

Tanpa semangat juang

Kondisi Argentina malah kian memprihatinkan dengan gol kedua Kroasia pada menit ke-80. Kali ini melalui pemain andalan Real Madrid, Modric. Tendangan jarak jauhnya menembus sela-sela barisan pertahanan Argentina. Bola yang diarahkan tepat ke sisi gawang tak mampu dijangkau Caballero. Skor 2-0 untuk Kroasia. 

Gol Modric ini sekaligus meruntuhkan seruntuh-runtuhnya mental bertanding Argentina. Dalam sepuluh menit terakhir pertandingan, Lionel Messi dan kawan-kawan, terutama para pemain bertahan, bermain nyaris tanpa nasionalisme dan semangat juang. 

Kondisi itulah yang membuat mereka kian berantakan. Tepatnya melalui gol ketiga Kroasia yang lahir pada waktu tambahan. Kali ini melalui Rakitic yang dengan mudah menuntaskan umpan pendek matang dari Kovacic di depan mulut gawang Argentina. Sebelum itu terjadi, para pemain Kroasia terlebih dahulu mengacak-acak area penalti lawan tanpa pengusiran berarti dari lini belakang Argentina. Skor 3-0 untuk Kroasia. Sampai pertandingan berakhir, kedudukan tetap bertahan. ***