Aruna dan Lidahnya Angkat Kuliner Lima Kota

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Film adaptasi novelAruna dan Lidahnya telah merampungkan produksinya. Setelah dua puluh lima hari melakukan pengambilan gambar di lima kota, film produksi Palari Films ini merampungkan pembuatan pada tanggal 25 Mei.

Film yang dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Oka Antara, Hannah Al Rashid, dan Nicholas Saputra ini diambil gambarnya di lima lokasi yaitu Surabaya, Pamekasan (Madura), Pontianak, Singkawang dan Jakarta. Berbagai tempat tersebut menjadi backdrop untuk kisah tentang kuliner dan persahabatan yang dibalut dengan intrik dan konspirasi.

"Syuting film apa saja pastichallenging, cuma untuk film ini tantangannya adalah bagaimana bisa menggambarkan bagaimana enaknya makanan tertentu. Harus membuat orang yang nonton mengerti rasa makanannya. Tapi tetap menyenangkan, karena semua orang senang makan,' ujar Edwin, sang sutradara mengenai pengalaman syuting filmAruna dan Lidahnyadalam keterangan pers diterimaRepublika, Jumat (25/5).

Dian Sastrowardoyo yang berperan sebagai Aruna menceritakan kalau produksi film ini selaras dengan nafas bukunya yang penuh rasa. "Enaknya syuting dengan banyak lokasi dan agenda utamanya makan adalah semuanya jadi makan mulu. Kayak lagi di Surabaya, kami sempetin makan Nasi Cumi. Selain itu, kami juga sering satu mobil bareng. Berasa kayakroad trip," ujar Dian.

Selain Dian, Hannah Al Rashid yang berperan sebagai Nad mengatakan kalau produksi film ini menyenangkan. "Ini tuh kayakdream project. Semuanya bekerja dengan passion. Semuanya punyawork ethicyang profesional. Ini adalah satu pengalaman yang jarang saya temukan," ujar dia.

Dian Sastrowardoyo dan Hannah Al Rashid akan beradu akting dengan Oka Antara yang berperan sebagai Farish dan Nicholas Saputra yang menjadi Bono.

Film yang diproduseri oleh Meiske Taurisia dan Muhammad Zaidy ini dijadwalkan tayang di bioskop tahun ini. Film ini merupakan produksi film kedua dari Palari Films setelah tahun lalu merilis filmPosesif.Skenario diadaptasi oleh Titien Wattimena dari karya novel karangan Laksmi Pamuntjak.