Arus Balik Mudik, Hindari Tabrakan Beruntun dengan Tips Ini
Uzone.id-Tabrakan beruntun masih sering terjadi, seperti halnya saat arus mudik kemarin. Dan saat arus balik ini, sudah sepantasnya para pengendara mewaspadai potensi terjadinya tabrakan beruntun.
Edukasi soal cara pengantisipasi tabrakan beruntun sepertinya memang harus lebih gita lagi. Paling sederhana, untuk menghindari tabrakan beruntun sebenarnya gampang, yakni pengemudi agar selalu ingat untuk menjaga jarak aman.
Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, megatakan, jarak aman merupakan ruang dan waktu yang dibutuhkan pengemudi untuk menganalisa kemudian mengantisipasi potensi berbahaya.
Saat berada di tol, mengatur jarak paling aman menggunakan rumus empat detik. Artinya, pengemudi harus menjaga jarak dengan kendaraan di depan setidaknya empat detik.
Asumsi dari perhitungan ini berdasarkan respons manusia yang membutuhkan 1,5 hingga 2 detik plus reaksi mekanik pengereman yang membutuhkan waktu antara 0,5 hingga 1 detik.
"Satu detik gaya momentum kendaraan, satu detik reaksi rem dan jalan, satu detik mewakili reaksi pengemudi (kaget, memindahkan telapak kaki dari pedal gas ke rem), satu detik safety factor," urai Sony.
Jadi sebagai gambaran, waktu 4 detik tersebut merupakan jarak antara kendaraan kita dan kendaraan di depan. Biasanya, di sejumlah ruas tol sudah tersedia objek statis untuk menghitung jarak aman yang menggunakan satuan jarak meter.
Namun kalau tidak tersedia, bisa juga menggunakan patokan seperti pohon atau tiang untuk dijadikan patokan menghitung.
Misalnya, bila mobil di depan sudah melewati satu titik yang ditandai dengan tiang listrik, maka empat detik kemudian mobil yang kita kemudikan melewati titik yang sama, artinya sudah memiliki jarak aman dengan mobil di depan.
Dengan kesadaran tiap-tiap pengemudi untuk menjaga jarak, tidak hanya membuat berkendara semakin aman dan menghindari potensi tabrakan beruntun, hal ini juga bisa membuat lalu lintas lebih lancar.
Pengemudi juga dihimbau untuk lebih bijak dalam berkendara. Misalkan, kita sudah menjaga jarak, tapi ternyata ruang tersebut malah diserobot pengendara lain.
Pastikan kita kembali melakukan jaga jarak, entah dengan mengerem kendaraan kita agar tercipta ruang aman dengan kendaran di depan, atau kita menyalip untuk membuat jarak aman baru.
Begitu juga ketika mobil kita ditempel kendaraan di belakang, tidak ada salahnya untuk memberikan jalan atau membiarkan kendaraan di belakang tersebut melewati kita.