AS Tuduh Rusia Sebar Hoax Soal Vaksin Pfizer

pada 3 tahun lalu - by

 

Uzone.idBadan intelijen Rusia telah melancarkan kampanye untuk menghalangi kepercayaan terhadap Pfizer Inc. danvaksinbuatan barat lainnya, dengan menggunakan publikasionlineyang dalam beberapa bulan terakhir mempertanyakan pengembangan dan keamanan vaksin, ujar pejabat Amerika Serikat.

Seperti yang dilaporkan dariThe Wall Street Journalpada 7 Maret 2021, seorang pejabat departemenGlobal Engagementnegara Amerika telah mengidentifikasi empat publikasi yang katanya telah berfungsi sebagai badan intelijen Rusia. Keempat publikasi tersebut adalah New Eastern Outlook, Oriental Review, News Front, dan Rebel Inside.

Baca juga:Pentingnya Satu Data Indonesia Agar Penyebaran Vaksin Tepat Sasaran

Situs web tersebut lebih banyak menampilkan efek samping vaksin, mempertanyakan kemanjurannya, dan mengatakan bahwa Amerika Serikat telah mempercepat penyetujuan vaksin Pfizer, serta beragam klaim palsu lainnya.

Keempat publikasi tersebut dinilai gagal memberikan konteks akurat yang menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman bagi kebanyakan orang. "Badan intelijen Rusia memikul tanggung jawab langsung untuk menggunakan empat platform ini untuk menyebarkan propaganda dan kebohongan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri kepada WSJ, yangUzone.Idkutip, Selasa, 8 Maret 2021.

Selain itu, media pemerintah Rusia dan akunTwitterpemerintah Rusia telah melakukan upaya terbuka untuk menyampaikan kekhawatiran tentang biaya dan keamanan vaksin Pfizer, yang menurut para ahli di luar pemerintah AS sebagai upaya untuk mempromosikan penjualan vaksin Sputnik V buatan Rusia.

Baca juga: Andalkan Big Data, Telkom Bantu Vaksinasi Covid-19 Indonesia

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, membantah bahwa badan-badan intelijen Rusia mengatur artikel-artikel yang menentang vaksin Barat dan mengatakan para pejabat AS salah mengartikan perdebatan internasional yang luas mengenai vaksin sebagai plot Rusia.

Negara Rusia dan China memang berusaha menjual vaksin mereka ke luar negeri, dan menurut The Wall Street Journal, upaya untuk merendahkan Pfizer telah didokumentasikan dengan baik. Vaksin Sputnik V sendiri memiliki tingkat efikasi sebesar 91 persen, menurutThe Lancet.