Aska, Mobil Terbang yang Makin Realistis untuk Dijual Massal
Uzone.id- "Kami tidak membangun sesuatu untuk orang kaya. Kami sedang membangun sesuatu yang semua orang bisa gunakan," tukas Founder NFT, Guy Kaplinsky.
Kemajuan yang signifikan dalam pengembangan mobil terbang yang legal sudah menampkkan hasilnya.
Jadi, membludaknya populasi kendaraan di darat bakal terslusikan dengan mobil terbang.
Video review Honda Astrea Star 1990:
Emang, mobil terbang bukan ide yang baru. Udah banyak perusahaan yang coba emngembangkannya, namun belum ada yang realistis dan masih sebatas mimpi yang belum sempurna.
Salah satu faktornya adalah soal regulasi dan jangkauan terbangnya. Selain itu, sejauh ini mobil terbang masih perlu landasan untuk lepas landas.
Jelas bakal ribet kalau mobil-mobil terbang masih harus butuh runway agar bisa terbang.
Mari kita kenalan dengan Aska. Mobil terbang Aska diklasifikasikan sebagai kendaraan eVTOL atau transportasi terbang yang lepas landas secara vertikal.
Nah, mobil terbang yang dirancang startup Amerika Serikat-Israel Next Future Transportation (NFT) ini meskipun masih punya sayap, tapi bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal.
Aska semacam kendaraan amfibi yang punya dua habitat, darat dan udara. Prinsip kerjanya gak beda dengan mobil biasa, tapi punya sayap yang untungnya bisa dilipat.
"Anda menyelesaikan masalah lalu lintas, masalah membuang-buang waktu. Kami memiliki cara komuter yang paling efisien dan paling nyaman untuk masa depan," ujar co-founder NFT, Maki Kaplinsky, dilansir Motor1.
Mobil terbang ini bertenaga hybrid karena memadukan mesin bakar dan listrik yang disimpan di baterai besar.
Sumber penggerak uamanya adalah listrik, sementara rangeextender-nya barulah mesin bakar yang buth bensin sebagai bahan bakar, yang membuat mobil ini bisa bergerak sejauh 563 Km.
Kapasitas penumpangnya tiga orang dan bisa dioperasikan secara otonom alias gak butuh supir atau pilot.
Mobil terbang ini akan segera diproduksi massal dan dijual bebas di pasaran dengan banderol setara supercar, yakni sekitar 2,8 miliar.