Assalamualaikum Calon Imam, Sebuah Kisah Klise

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Sama seperti horor mati-matian menghindari penampakan terlalu sering, kisah di luar nalar, dan dentuman musik yang bombastis, drama reliji pun demikian.

Sejumlah sineas drama reliji berupaya menghindari konflik klise soal penyakit, poligami, kasih tak sampai, dan ceramah moral. Film Assalamualaikum Calon Imam (ACI) punya problem serupa. 

Dalam ACI, Fisya (Natasha) menyimpan rasa untuk Jidan (Andi) yang kemudian melamar Salsya (Merdi), kakak Fisya. Setelah melewati masa-masa sedih, Fisya bertemu Alif (Miller) dalam sebuah kecelakaan.

Kali ini jodoh memihak Fisya. Alif rupanya dosen pengganti di kampusnya. Perjumpaan berkali-kali membuat keduanya jatuh cinta lalu menikah. Berumah tangga tak seindah masa pacaran, apalagi setelah Fisya menyadari penyakit di dalam tubuhnya.

Kalau hubungannya dengan penyakit, jelas ini masalah hidup dan mati. Tetap bersatu atau kehilangan? Jika bersatu, adakah yang dikorbankan? Jika ada, siapa yang ikhlas berkorban? Jawaban yang ditemukan, memicu pertanyaan berikutnya.

Cinta memang tema klise. ACI digarap dengan cara yang juga klise layaknya serial televisi. Selain cerita yang mudah ditebak, ACI terjebak dalam penokohan hitam putih, penyuntingan gambar yang jauh dari kata rapi, dan penuturan serbainstan. Semua terasa cepat, bergegas, menyisakan banyak lubang yang menodai alur cerita. 

Akting Natasha khususnya di pertengahan hingga akhir film menarik. Penampilan Miller karismatik. Masuk akal jika ia menjadi calon imam yang diidamkan. Masalahnya, ya itu tadi, detail cerita, tuturan, penyuntingan plus riasan wajah para tokoh yang bagi kami terlalu menor.

Pemain    : Natasha Rizky, Miller Khan, Andi Arsyil, Merdi Octav, Keke Soeryo
Produser    : Santi Muzhar
Sutradara    : Findo Purwono HW
Penulis        : Oka Aurora, Ima Madaniah
Produksi    : Vinski Productions, Prized Productions
Durasi        : 1 jam, 33 menit

(wyn / gur)