Aula Hotel Bintang Lima ini Disulap Jadi Resto Timur Tengah

pada 8 tahun lalu - by
| June 24, 2016 8:00 am

Sepanjang Ramadan dan Lebaran 2016 ini, aulaballroomHotel Pullman Central Park, Jakarta Barat berubah jadi restoran yang menyajikan masakan dan suasana Timur Tengah. Namanya Hilal. “Ini sebagai tempat makan alternatif,” ujar Rita Elisabeth, asisten direktur pemasaran Pullman Jakarta Central Park kepadaTempo, Selasa, 22 Juni 2016.

Buka sejak lima tahun lalu, hotel bintang lima tersebut hanya memiliki satu restoran, Collage. Menurut Rita, tempat itu selalu penuh pada hari-hari spesial, seperti Tahun Baru Cina. Untuk mengantisipasi lonjakan penikmat kuliner pada bulan puasa ini, mereka meluncurkan Hilal. “Konsepnyatemporary, hanya buka menjelang buka, pukul 17.00 sampai 22.00,” kata dia.

Meski bukan restoran permanen, kita bisa menikmati makanan layaknya rumah makan Timur Tengah betulan. Sepanjang waktu, tiga pemain gambus tidak berhenti memainkan musik hidup. Sekitar pukul 19.00 sampai 20.00, ada dua penari Sema aliaswhirling dervish, tarian berputar asal Turki.

Ada pilihan meja dan tempat duduk biasa, ada juga yang lesehan. Lengkap dengan dekorasi tenda dan lampu aneka warna ala Arab. Kami mendapati ada tujuhbuffet setdi ruangan 39×24 meter persegi dengan daya tampung lebih dari 200 tamu itu. Dengan konsep prasmanan, hidangannya lengkap mulai takjil,appetizer,signature dish,main course, sampai buah-buahan pencuci mulut. Mau menghisapshishajuga ada.

Kami menempatkanumm ali, puding roti asal Mesir, sebagai hidangan terbaik Hilal. Dengan bahan utamacroissantdan susu, manis, kelembutan, dan kadar airnya pas. Satu dua piring rasanya belum cukup. Meski termasuk hidangan penutup, banyak tamu yang mengembatnya sebagai makanan pembuka puasa petang itu. “Mungkin karena manis, jadi pas buat buka puasa,” kata Rohma Alfariza,second commis pastry chefdi sana.

Untuk menu utama, kami merekomendasikanthareed. Gulai kambing ala Arab ini memiliki rasa rempah yang kaya, namun tidak menimbulkan rasa begah saat menyeruput kuahnya banyak-banyak. Dagingnya pun lembut. Sekali gurat pakai sendok atau garpu, langsung terpotong. Selesai bersantap, jangan lupa mencicipi teh Maroko atau kopi yang didatangkan dari Turki.

Rita mengatakan kebanyakan tamunya datang dalam bentuk rombongan dari korporasi. Biayanya Rp 250 ribu per orang. “Direkomendasikan untuk reservasi,” katanya. Bukan apa-apa, namanya juga restoran temporer, ada waktu saat mereka urung buka, misalnya saat ballroom itu digunakan untuk pesta pernikahan. Hilal akan digelar sampai Juli mendatang. “Untuk acara halal bihalal.”

REZA MAULANA