SBY Pernah Ditipu Bahan Bakar Air, Kini Muncul Nikuba

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Media seakan euforia menyambut penemuan mesin yang mengubah air menjadi bahan bakar bernama Nikuba.

Nikuba dibuat oleh Aryanto Misel yang berdomisili di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Konon, Nikuba akan turut dipamerkan di KTT G20 Bali pada November 2022 nanti.

Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo SIP pun sudah melihat langsung mesin Nikuba di kediaman Aryanto pada 5 Mei lalu.

Meskipun belum ada pakar yang membedah mesin Nikuba, namun Kunto memberi pujian atas temuan Aryanto.

Nikuba sudah dibanderol Rp4,5 juta. Namun belum diproduksi massal karena masih perlu penyempurnaan dan legalitas.

BACA JUGA:Pemilik Mustang hingga Camaro Kumpul di Jakarta

Bahan Bakar dari Air Tipu SBY

Soal penemuan mesin yang bisa mengubah air menjadi bahan bakar, saya jadi teringat dengan kasus Joko Suprapto yang pernah menipu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Joko saat itu bikin se-Indonesia heboh dengan penemuan bahan bakar dari air atau blue energy yang diberi nama pembangkit listrik mandiri Jodhipati.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pun kena tipu Joko sampai menderita kerugian Rp1,345 miliar karena dijanjikan alat canggih tersebut.

Melansir situs Universitas Gadjah Mada (UGM), Joko Suprapto juga nyaris menipu UGM dengan menawarkan penemuan Pembangkit Listrik dengan Tenaga Jin, seperti diungkapkan Kepala Pusat Studi Energi Drs Sudiartono kepada media pada 28 Mei 2008.

Datang ke UGM, Joko bersama rekannya mempresentasikan pembangkit listrik dengan menggunakan empat buah batu baterai kecil, beberapa bola lampu 60 watt serta panel surya.

Pembangkit listrik yang dipresentasikan oleh Joko punya kapasitas 25 kilowatt, sehingga bikin Profesor Sofian tertarik untuk membeli dan digunakan di perumahan UGM.

BACA JUGA:Hyundai Ioniq 5 Rp800 Juta Aja Laku 1.700 Unit, Gimana Kalau Lebih Murah?

Sudiartono lalu bertanya kepada Joko, apakah di dalam ada accu atau inverter? Joko jawab tidak ada, kemudian ditanya berapa lama lampu akan menyala? Joko menjawab selamanya.

Dengan jawaban Joko tersebut, Sudiartono akhirnya tidak percaya karena menyalahi hukum kekekalan.

Sudiartono juga curiga dengan permintaan Joko untuk bertemu langsung dengan rektor UGM.

Akhirnya diketahui, pria asal Nganjuk, Jawa Timur itu cuma minta selembar surat pengakuan atas hasil ciptaannya dari UGM untuk membiayai riset dan menyelesaikan pembangkit listrik tenaga 'aneh' sebesar Rp3 miliar.

Kemudian, melansir Republika, Joko Suprapto mengaku bisa memproduksi bahan bakar dari air di tahun 2007.

Presiden SBY saat itu mengungkapkan bahwa temuan Joko Suprapto merupakan sumbangan Indonesia bagi dunia, di tengah makin mahalnya harga minyak fosil.

Para ilmuwan saat itu menyayangkan temuan Joko begitu mudah diterima oleh SBY. Ditambah lagi, SBY tidak melibatkan lembaga-lembaga keilmuan seperti LIPI, BPPT dan Perguruan Tinggi untuk membuktikan kebenaran klaim Joko.

Apalagi, SBY sampai mengundang Joko ke rumah pribadinya di Puri Cikeas saat itu.

Menindaklanjuti temuan Joko, SBY langsung menunjuk staf khusus Heru Lelono. Heru bersama tim langsung membangun infrastruktur produksi di Cikeas, Bogor, dengan kapasitas produksi 10 liter per detik.

Atas penipuan itu, Joko divonis 3,5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Bantul pada Januari 2009 karena terbukti menipu Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Khoiruddin Bashori.

Peneliti Ragukan Nikuba

Meskipun Nikuba sudah mendapat pujian dari beberapa pihak, namun keberadaannya masih diragukan oleh peniliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arifin Nur.

Arifin ragu Nikuba bisa menghasilkan gas untuk bahan bakar kendaraan dan bisa beroperasi dengan normal.

Jika benar, kata Arifin, Nikuba bisa menang lomba Shell Eco Marathon kelas Asia dan mungkin sudah dikontak dan dikontrak oleh pabrikan otomotif dunia, seperti dilansir dariTempo.

Arifin juga mengungkapkan dirinya belum pernah mencoba oxyhydrogen hasil elektrolisis untuk digunakan sebagai pengganti bahan bakar utama.

BACA JUGA:Tips Rawat Mobil Usai Diajak Mudik

Hal itu karena diperlukan modifikasi dan engine mapping yang relatif rumit untuk menyesuaikan timing waktu pembakaran yang disesuaikan dengan karakteristik gas oxyhydrogen tersebut, seperti cepat rambat pembakaran, autoignition temperature, nilai kalor gas dan sebagainya.

Meskipun, Arifin berharap Nikuba benar-benar bisa beroperasi seuai dengan klaim si pembuat, Aryanto Misel.

Aryanto Misel mengklaim Nikuba bisa mengonversi air menjadi hidrogen dan bisa jadi bahan bakar alternatif untuk sepeda motor.

Menurutnya, Nikuba sudah menjalani uji coba menempuh perjalanan Cirebon-Semarang (jarak 254 km) pulang pergi hanya dengan 1 liter air.

Sekitar 1 liter air yang dikonversi menjadi hidrogen bisa menempuh jarak sekitar 500 kilometer.