Bahaya Kesehatan di Balik Gurih Ikan Asin

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Belakanganikan asinramai jadi perbincangan. Kasus yang menjerat artis Galih Ginanjar membuat banyak orang memberikan perhatiannya pada ikan kering ini.

Rasa asin membuat ikan satu ini menjadi salah satu lauk favorit sebagian orang Indonesia. Cukup sajikan dengan sambal dan nasi hangat, cita rasa ikan mampu memberikan kepuasan bersantap.

Ikan mengandung banyak nutrisi. Mulai dari protein, vitamin, mineral, dan asam lemak omega 3. Namun, pengolahan yang kurang tepat membuat ikan justru menimbulkan risiko penyakit.

Berikut beberapa risiko penyakit yang ditimbulkan oleh ikan asin.

1. Kanker nasofaring
Studi pada 1990 menemukan bahwa konsumsi ikan asin berkaitan dengan risiko kanker nasogaring. MengutipNCBI, temuan itu didapat dari penelitian yang dilakukan pada 100 pasien kanker nasofaring di Tianjin, China.

Peneliti menyebut, ada beberapa faktor pendorong lain yang menyebabkan konsumsi ikan meningkatkan risiko kanker nasofaring. Sebut saja paparan ikan asin di usia dini, durasi konsumsi, dan proses memasak dengan mengukus.

2. Tekanan darah tinggi
Ikan asin memiliki kandungan garam yang tinggi. Terlalu banyak konsumsi ikan asin berarti pula tingginya kandungan garam yang masuk dalam tubuh.

Kandungan garam berlebih bisa memicu hipertensi. Kementerian Kesehatan menyarankan konsumsi garam dalam sehari maksimal 6 gram atau sekitar satu sendok teh.

3. Penyakit jantung
Selain meningkatkan risiko hipertensi, konsumsi garam berlebih juga menjurus pada penyakit jantung.

Saat tubuh kelebihan garam, ginjal bakal menyesuaikan kadar cairan dalam darah sehingga volume dan tekanan darah meningkat. Hal itu membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk menyuplai darah ke seluruh tubuh.

4. Risiko kandungan logam berat
Ikan yang diasinkan biasanya berupa teri, petek, tenggiri, kakap, manyung, kembung atau layang. Tak sedikit dari ikan-ikan tersebut yang hidup dalam air yang terkontaminasi logam berat.

Salah satu logam berat misalnya arsen yang terdapat pada makanan hasil laut seperti kerang, lobster, dan cumi. Arsen yang terakumulasi akan berubah menjadi racun yang mengakibatkan kanker, kerusakan ginjal, dan sakit pada kerongkongan.

Berita Terkait