Bak Avengers, Bill Gates, Jack Ma cs Bersatu Donasi untuk Virus Corona
(Bill Gates. dok. Facebook Bill Gates)
Uzone.id-- Wabah virus corona yang menjalar ke beberapa lokasi di China dan sejumlah negara lain menyita perhatian warga dunia, tak terkecuali para tokoh penting di industri teknologi. Mereka berbondong-bondong turut berdonasi jutaan dollar untuk menanggulangi wabah ini.
Sebut saja Bill Gates, Jack Ma, hingga raksasa teknologi Apple, Huawei, Baidu dan lain-lain.
Gates melalui yayasannya, Bill and Melinda Gates Foundation mengumumkan beberapa hari lalu bahwa mereka siap menyumbangkan US$10 juta atau setara Rp136 miliar untuk membantu responden pertama di China dan Afrika, termasuk US$5 juta untuk kerja sama internasional, perawatan, dan pengembangan vaksin.
Baca juga:5 Hoaks Virus Corona yang Tersebar di Medsos
Kemudian ada pula pendiri Alibaba, Jack Ma yang dikenal sebagai orang terkaya nomor dua di China, juga berniat menyumbangkan sekitar 100 juta yuan atau sekitar Rp196 miliar untuk pengembangan vaksin virus corona melalui Jack Ma Foundation.
Sementara Alibaba sendiri juga telah mengumumkan perusahaan e-commerce itu siap menghibahkan dana sekitar 1 miliar yuan untuk membantu rumah sakit membeli pasokan medis di Wuhan, kota pertama di China yang pertama kali terdekeksi memiliki virus ini.
Deretan raksasa teknologi China seperti Huawei, Tencent, Baidu, dan ByteDance juga dilaporkan telah bersatu untuk memberikan sumbangan 800 juta yuan demi memperlancar riset pengobatan baru dan membantu pemerintah di beberapa area yang terkena dampak wabah ini.
Baca juga:Twitter Turun Tangan Cegah Hoaks Virus Corona
Disusul oleh perusahaan Barat seperti Microsoft, Dell, hingga Apple juga tak ketinggalan ingin berkontribusi.
CEO Apple, Tim Cook mengatakan pihaknya siap berdonasi juga.
“Seiring dengan orang-orang di China yang merayakan Tahun Baru Imlek, kami mengirimkan kasih dan dukungan untuk mereka yang terkena dampak virus corona. Apple akan berdonasi ke ke kelompok yang ada di lapangan,” ungkap Cook, seperti dikutip dariForbes.
Berdasarkan laporan terbaru yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) pada Rabu kemarin (29/1), tercatat sudah ada 60 ribu kasus di China yang terdampak wabah ini, sedangkan 6.065 nya berasal dari negara lain.