Bandara Belitung Kini Berkelas Internasional
Pintu menuju destinasi wisata kelas dunia satu per satu terbuka di Negeri Laskar Pelangi, Belitung, Babel. Rabu pagi pekan lalu, Bandara HAS Hanandjoeddin disimulasi untuk mengaktivasi standard international airport, yakni dengan penanganan CIQ, Custom (Bea Cukai), Immigration (konter pemeriksaan dokumen passport dan visa), Quarantine (karantina).
"Alhamdullillah, lancar semua! Terima kasih Pak Menhub Budi Karya Sumadi. Belitung akan segera terkoneksi oleh international flights. Sudah tentu Belitung akan tersambung oleh wisatawan mancanegara. Semoga ekosistem pariwisata di Babel juga makin hidup, berkembang dan ujungnya mensejahterakan masyarakat," kata Menpar Arief Yahya melalui keterangan pers tertulis, Senin 30 Januari 2017.
Simulasi ini dilakukan bekerjasama dengan maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA282 dari Jakarta menuju Tanjung Pandan pada pukul 06.30 WIB dengan jumlah penumpang 82 orang.
Acara simulasi itu sendiri dilakukan di Terminal Internasional Bandara HAS Hanandjoeddin dan dihadiri oleh Bupati Belitung Sahani Saleh beserta jajarannya. Lalu Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang, Kolonel (Pnb) Nailul Humam dan personil dari Ditjen Perhubungan Udara serta instansi terkait.
Menurut Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Internasional HAS Hanandjoeddin, Anies Wardhana, simulasi berlangsung dengan sukses.
"Simulasi CIQ hari ini berjalan dengan baik. Kita akan terus evaluasi dan perbaiki performa yang sudah ada sampai dengan detik peresmiannya sehingga bandara ini siap sepenuhnya melayani penerbangan Internasional," ujar Anies.
Beberapa hal yang perlu dievaluasi dan diperbaiki, menurut Anies, adalah dari sisi Bea Cukai, spesifikasi X-ray harus sesuai dengan standar Bea Cukai. Sedangkan dari sisi imigrasi, penyediaan sistem server Border Control Management (BCM).
Bupati Belitung, Sahani Saleh menyambut baik pelaksanaan simulasi ini. "Kami sangat senang dengan adanya simulasi ini dan berharap Bandara HAS Hanandjoeddin segera beroperasi menjadi bandara internasional," ujarnya.
Menurut Sahani, pihaknya sudah menyiapkan infrastruktur pendukung bandara ini untuk pariwisata. Seperti misalnya memperbaiki jalan dan mengadakan transportasi darat seperti bus dan taksi dari bandara menuju kota Belitung.
Sahani juga menyatakan pihaknya akan berupaya menjadikan Belitung sebagai Bali ke-2 di Indonesia dengan konsep one stop destination untuk pariwisata. "Belitung punya keunggulan, lebih dekat ke Jakarta. Pesawat cuma 45 menit saja," kata Bupati Sahani.
Bandara HAS Hanandjoeddin diresmikan menjadi bandara internasional berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 856 tanggal 22 Desember 2016.
Peningkatan status bandara ini untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Wisata Tanjung Kelayang- Belitung sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan nasional yang telah ditetapkan oleh Pemerintah pada tahun 2016 lalu dan saat ini sudah ada maskapai yang berminat untuk mengoperasikan penerbangan internasional dengan rute CGK-TJQ-Kuala Lumpur.
Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin saat ini melayani 2400 penumpang tiap hari. Pada saat peak season, jumlah penumpang bisa mencapai 3000 per hari. Tiap hari terdapat 13 aktivitas penerbangan dari 6 maskapai penerbangan, yaitu Sriwijaya Air 3 kali per hari, NAM Air 4 kali per hari, Citilink 1 kali per hari, Garuda Indonesia 3 kali per hari, Lion Air 1 kali per hari dan Wings Air 1 kali per hari.