Bangkai Stasiun Luar Angkasa China Bakal Jatuh ke Bumi

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-- Ketika mendengar ada stasiun luar angkasa di antariksa sebagai rumah sementara para astronaut telah mengalami kerusakan dan diperkirakan akan jatuh ke Bumi, kemungkinan besar hal ini terjadi di sebuah film fiksi ilmiah. Tapi, ini terjadi di kehidupan nyata.

Stasiun Luar Angkasa milik China, Tiangong-1 diluncurkan pada 2011. Berbobot 8,5 ton, Tiangong-1 ini memiliki arti Heavenly Palace atau kerajaan bak surga. Tentu saja fungsinya sebagai laboratorium dan tempat huni para astronaut yang bertugas ke antariksa.

Tiangong-1 juga sebagai bukti dari Negeri Tirai Bambu kala itu, bahwa mereka mampu masuk di industri kedirgantaraan dan eksplorasi luar angkasa.

Sayangnya, Tiangong-1 tidak sanggup bertahan secara lama. Fungsinya mengalami kegagalan. Otoritas pemerintah Beijing pun mengakui bahwa stasiun antariksa ini mati sejak 2016.

Hal yang menjadi perhatian lainnya adalah, berdasarkan pantauan Aerospace Corporation, para peneliti masih belum bisa menentukan secara pasti tentang lokasi jatuhnya Tiangong-1 di Bumi. Kabar baiknya, ada perkiraaan sejumlah wilayah. Apa saja?

MengutipCNBC, tim Aerospace mengindentifikasi China bagian utara, Timur Tengah, Italia tengah, Spanyol bagian utara, serta bagian utara negara bagian Amerika Serikat, Selandia Baru, Tasmania, dan beberapa kawasan di Amerika Selatan dan Afrika bagian selatan.

Kendati begitu, astrofisikawan Harvard-Smithsonian Center, Jonathan McDowell bilang, memprediksi tempat mendaratnya Tiangong-1 adalah hal yang rumit dengan ketidakpastian yang tinggi.

Katanya, jika ada kesalahan memprediksi waktu mendarat 1 jam saja, maka lokasi pendaratan bisa berbeda sampai 27.358 kilometer dari lokasi ia terjun bebas di antariksa. Estimasi saat ini menyatakan kalau kira-kira waktu pendaratan dua minggu lagi -- itu pun masih belum bisa dipastikan.

Dari ‘ramalan’ tim ilmuwan Aerospace, bangkai Tiangong-1 diperkirakan bakal turun ke Bumi pada akhir Maret esok, atau awal bulan April. Sementara pihak badan antariksa Eropa, European Space Agency (ESA) mengatakan modul stasiun luar angkasa itu bakal tiba di Bumi antara 24 Maret dan 19 April 2018.

Yang jelas, kalau ada objek antariksa jatuh ke Bumi, termasuk stasiun luar angkasa, biasanya mereka akan terbakar di atmosfer Bumi. Namun, tetap akan menghasilkan bebatuan atau bongkahan sampah yang tetap akan masuk dan menabrak permukaan Bumi.