Banyak Mobil Listrik Terbakar, Punya Hyundai Sudah Aman?

pada 3 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Belakangan ini banyak insiden mobil listrik yang mengalami kebakaran di beberapa negara yang disebabkan oleh tingginya panas baterai alias Thermal Runaway. Lantas bagaimana dengan mobil listrik yang ada di Indonesia? Apakah mudah terbakar juga?

Ubaidah Jarrah selaku Professional Cell Technology Team PTHyundaiLG Indonesia (HLI) Green Power menyebutkan Thermal Runaway bisa terjadi karena adanya pengotor logam. Dirinya menyebutkan pengotor logam yang menempel di kutub positifbateraibisa membuat bahaya.

"Untuk thermal runaway, jadi sebenarnya secara scientist principle nya, ketika ada pengotor logam saat pembuatan baterai yang lokasinya di kutub atau posisi positif baterai. Kalau di negatif dia enggak apa-apa, kalau di positif dia bahaya," ujar Jarrah ketika ditemui di Semarang, Kamis (26/9).

Menurut Jarrah, pihak PT HLI Green Power memiliki metodologi untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu caranya adalah dengan mendiamkan baterai minimal 10 hari sebelum sampai ke konsumen.

Tesla Model Y Terbakar di Amerika

 

"Jadi apa yang dilakukan oleh HLI? Kami punya metodologi semua baterai itu akan kita diamkan di proses probation. Dari pertama baterai itu dibungkus, itu butuh 10 hari minimal untuk sampai ke konsumen. Kenapa? Karena kita lakukan voltage monitoring di sana," ungkapnya.

 

 

Dengan mengantisipasi munculnya voltase berlebih dari baterai yang akan digunakan, hal ini bisa mengantisipasi terjadinya Thermal Runaway. Menurutnya voltage growth memang menjadi tantangan bagi semua pembuat baterai mobil listrik, karena adanya pengotor di proses pengemasan.

"Yang jelas kita sudah ada metodenya untuk cut-off engine product, jadi yang sudah ke pasaran sudah clear dari growth voltage. Jadi Thermal Runaway itu sudah tidak ada," pungkasnya.

 

 

Seperti diketahui, banyak kejadian di luar negeri yang membuat baterai mobil listrik mengalami peningkatan panas berlebih. Hal ini memicu kebakaran yang sulit untuk dipadamkan, hingga membutuhkan waktu beberapa jam.

Kejadian ini pun terjadi pada merek-merek mobil kelas dunia seperti Mercedes-Benz hingga Tesla.