Banyak Turis Kriminal di Bali, Salah Kebijakan Bebas Visa?

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Ada banyak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali. Sampai 2018, angkanya menembus enam juta.

Sayangnya, tidak semua turis itu berkelakuan baik. Mantan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Agung Yuniartha mengatakan, “Pada dasarnya turis itu nakal.”

“Begitu dia kehabisan uang, dia mabuk, minum di suatu bar,gakbayar, banyak kejadian seperti itu di Bali. Permasalahan semakin banyak, tiap tahu ada masalah beda yang muncul,” ungkapnya lebih lanjut.

Pada akhirnya, turis yang mengemis, mengamen, atau melakukan kriminal—seperti penipuan online atau turis menjambret turis—kerap ditemukan di Bali.

Baca juga:Song Hye Kyo dan Song Joong Ki Cerai, Objek Wisata Mereka Tetap Ada

Agung mengungkapkan, “Terlalu mudah memberikan (akses) orang masuk ke negara kita, harusnya itu disaring lagi, harus perketat masuk ke Indonesia.”

Lalu bagaimana cara mengatasi masalah turis bermasalah di Bali? Agung mengatakan, kebijakan bebas visa kepada 169 negara perlu ditinjau ulang.

Ngapainkita memberikanfree visakepada negara yang tidak memberikanfree visakepada kita? Kalau misalnya Australia memberikanfree visa, kita beri. Tapi kan Australia tidak beri itu,” ujar Agungkepada Uzone.id saat dihubungi via telepon.

Baca juga: Diskon Tiket Pesawat Hanya Gimmick Marketing?

Contoh lain, yaitu Amerika Serikat. Negara itu tidak memberikanfree visakepada Indonesia. Tapi Indonesia memberikanfree visakepada Amerika Serikat.

Menurut Agung, negara yang memberikan kontribusi kunjungan wisatawan sedikit juga perlu ditinjau kembali soalfree visa. “Seperti Haiti yang hanya 10 wisatawan,” ujar Agung.