Bawa Keluarga ke Turki, Mantan Pegawai Kemenkeu Diduga Ikut ISIS

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Seorang mantan pegawai Kementerian Keuangan bersama istri dan anaknya dideportasi dari Turki ke Indonesia. Mereka diduga berupaya menyusup ke Syiria untuk begabung dengan Negara Islam di Suriah dan Islam (ISIS).

"Mereka ditangkap pasukan militer Turki dalam suatu pertempuran tanggal 16 Januari 2016 dan diserahkan ke kepolisian," ujar seorang pejabat keamanan senior Indonesia seperti dikutipChannel NewsAsia, Kamis (26/1). (Baca: Raup 26 Triliun, ISIS Teroris Terkaya)

Dalam siaran persnya, Kamis (26/1), Markas Besar Kepolisian RI menyatakan ada lima warga negara Indonesia (WNI) yang dideportasi Pemerintah Turki karena diduga akan bergabung dengan ISIS. Mereka telah tiba kembali di Indonesia melalui Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, pada pukul 22.15 WITA, Kamis malam, dengan maskapai Emirates Airlines dari Bandara Istanbul, Turki. 

Kelima orang tersebut adalah:
1. Triyono Utomo Abdul Bakti (40 tahun)
2. Nur Khofifah (55 tahun)
3. Nur Azzahra (13 tahun)
4. Muhammad Syamil Utomo (8 tahun)
5. Muhammad Azzam Utomo (4 tahun)

Berdasarkan keterangan kepolisian, Triyono beserta istri dan ketiga anaknya berangkat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta pada 15-16 Januari 2016 dengan menggunakan Garuda Indonesia menuju Thailand. "Di Thailand, mereka menghubungi seseorang bernama Abu Yazid sebelum bertolak ke Turki," kata Divisi Humas Polri dalam siaran persnya.

Setibanya di Turki, mereka menginap di Taksim Square Istanbul selama satu pekan. Kemudian, mereka pindah ke apartemen Astenyut Istanbul dan menginap selama dua pekan. (Databoks:ISIS, Jaringan Teroris Paling Kaya)

Mereka lalu dijemput oleh seseorang bernama Aji dan diantar ke penampungan. Mereka bertemu dengan lima orang lain di penampungan. Selama tiga bulan, mereka tinggal di penampungan.

Pada 16 Januari lalu, pukul 03.00 waktu setempat, mereka dan 20 orang lainnya ditangkap tentara Turki. Selanjutnya, mereka dipulangkan ke Indonesia dengan biaya sendiri dengan rute Istanbul - Dubai - Denpasar.

Kementerian Keuangan membenarkan Triyono adalah mantan pegawai di institusi tersebut. “Yang bersangkutan merupakan mantan pegawai Kemenkeu dengan pangkat terakhir IIIC,” demikian tertulis dalam siaran pers yang diterimaKatadata, Jumat (27/1).

 (Databoks:Pendapatan Utama ISIS Berasal dari Penyelundupan Minyak)

Triyono mengundurkan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kemenkeu dengan alasan ingin mengurus pesantren anak yatim di Bogor. Ia-pun diberhentikan mulai Agustus 2016 melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK).

"Sejak itu, yang bersangkutan tidak dapat dihubungi," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti, melalui keterangan resmi, Jumat (27/1).