Beda Kebijakan Privasi Clubhouse dan Twitter Spaces

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Clubhouse dan Twitter Spaces kelihatannya tampak seperti dua aplikasi ruang audio yang sangat mirip, akan tetapi ada satu perbedaan penting di antara keduanya. Perbedaan terletak di cara merekam percakapan audio pengguna.

Betul sekali, semua percakapan pengguna direkam oleh kedua perusahaan. Namun kedua perusahaan memiliki kebijakan yang sangat berbeda seputar perekaman audio dan penyimpanan data.

Twitter telah menyatakan bahwa mereka akan menyimpan salinan dari semua percakapan di Twitter Spaces, fitur audio live barunya, setidaknya selama 30 hari untuk memeriksa pelanggaran platform. Jika pelanggaran terdeteksi, Twitter kemudian dapat menyimpan salinan percakapan tersebut hingga 90 hari untuk menyediakan waktu bagi pengguna yang ingin menjalani proses banding.

Baca juga:5 Tipe Orang Yang Kerap Kamu Temui di Clubhouse

Menurut juru bicara Twitter kepada Mashable, Rabu, 10 Maret 2021, Spaces tunduk pada aturan yang sama seperti platform lainnya. Pengguna dapat melaporkan seluruh Space atau hanya pengguna tertentu di dalam Space. Twitter juga akan memberikan peringatan kepada pengguna ketika peserta Space yang telah mereka blokir berbicara.

Selain itu, Twitter memberi tahu Mashable bahwa pelanggaran saat menggunakan Spaces dapat menyebabkan pengguna kehilangan akses ke fitur tersebut.

Clubhouse juga merekam percakapan audio pengguna, tetapi perusahaan tersebut menangani hal dengan cara yang sedikit berbeda dari Twitter. Clubhouse secara otomatis menghapus rekamannya saat ruangan berakhir, kecuali ketika pengguna melaporkan pelanggaran tindakan Trust and Safety aplikasi selama berbicara. Clubhouse kemudian akan menyimpan data tersebut sampai penyelidikan selesai.

BACA JUGA: Apa Itu Shorts? Video 60 Detik Buatan YouTube, Pesaing TikTok

Kebijakan privasi dari Clubhouse juga mungkin tampak lebih ketat karena Clubhouse melarang pengguna lain untuk merekam percakapan kecuali mereka mendapat persetujuan dari semua pembicara lain. Memang terlihat lebih ketat, tetapi perlu dicatat bahwa perusahaan muda tersebut telah memiliki cukup banyak masalah seputar data pengguna.

Pendekatan kedua platform terhadap penyimpanan data benar-benar menunjukkan perbedaan utama dalam tujuan penggunaannya. Tampaknya pengguna Twitter akan dapat menggunakan Spaces untuk konten yang lebih permanen yang dapat digunakan kembali untuk platform dan media lain; sedangkan ruang Clubhouse lebih condong hanya untuk percakapan live.

Akankah kebijakan retensi data ini memengaruhi peluncuran Clubhouse atau Twitter Spaces? Hal tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut. Pada saat publikasi artikel ini, Clubhouse masih merupakan platform khusus bagi pengguna iOS yang memiliki undangan, dan Twitter Spaces baru diluncurkan ke sejumlah pengguna Twitter tertentu.