Begini Cara Warga Singapura Bukber

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Bila kita mengenal jalan-jalan raya di Singapura bebas macet, sekali ini tidak. Bus, taksi, sampai kendaraan-kendaraan pribadi roda empat dan roda dua tersendat.  Seperti dari arah Changi Road menuju Kallang Road, meski kemacetan ini tidak menghabiskan bilangan jam. Rupanya ada bazaarmalam di sekitar Joo Chiat Street.

Dalam rangka menyambut dan merayakan hari besar umat Islam, Dinas Pariwisata Singapura menggelar acara bertajukGeylang Serai Ramadan Bazaar, berlangsung antara 15 Mei sampai 14 Juni. 

Jauh-jauh hari sebelum  gelaran, tempat penyewaanboothsudah dipersiapkan, ditambah denganhotlinebagi para pedagang yang ingin berpartisipasi. Hasilnya adalah  malam yang semarak, penuh berhias lampu, tenda-tenda putih,bannerjualan, sampai membanjirnya pengunjung, dengan konsekuensi kemacetan tadi.

Bisa kita rasakan, untuk sejenak warga Singapura yang serba tepat waktu menjadi tidak berkeberatan menunggu lalu-lintas lancar.   Dengan budaya mengantre yang tidak luntur.

Seperti terlihat di antrean penjaja burger, es cendol, aneka sate ayam dan sapi, sampai berbagai hidangan buka puasa lainnya. Sampai sekitar pukul 21.00 masih saja tampak antusiasme pembeli.  dan tidak sedikit dari pengunjung sudah tiba sebelum beduk tiba untuk bukber atau berbuka bersama.

Bagi Anda yang ingin berbuka puasa di luar Indonesia, berkunjung ke Geylang Serai Rramadan Bazaar bisa dicoba.  Minuman ringan seperti kolak dan es cincau dijual mulai SGD1.5 atau sekitar Rp 15.000. Sedangkan kudapan dan santapan serius yang didominasi hidangan Melayu seperti ketupat laksa dihargai sekitar Rp 25.000.