Begini Kecanggihan Kolaborasi AI dan IoT Telkomsel
Uzone.id- Artificial Inteligence dan Internet of Things merupakan dua hal yang bisa dikolaborasikan menjadi sebuah kecanggihan yang diandalkan. Telkomsel rupanya telah lebih dulu mengembangkan teknologi IoT berbasis AI, baik berbasis telematika maupun computer vision.
Teknologi AI dan IoT Telkomsel yang paling kentara dan banyak digunakan adalah pada industri transportasi. Dengan menggunakan IoT Telematika berbasis AI, sebuah kendaraan mampu menghindari tabrakan, baik antarkendaraan maupun kendaraan dengan pejalan kaki.
Yang paling canggih, teknologi tersebut bisa juga memberikan monitoring terkait status tubuh atau kesehatan pengendara. Driver Status Monitor Alert ini bisa mencakup peringatan saat pengendara mengalami lelah, ketahuan menggunakan handphone, merokok di dalam mobil. Bisa juga mendeteksi pengendara yang tidak fokus hingga memperingatkan supir agar tidak berkendara karena adanya deteksi yang tidak biasa pada perilaku supir.
Baca juga: Surprise Deal Telkomsel, 75GB Hanya Rp60 Ribu
Selain itu, Telkomsel juga memiliki teknologi computer vision berbasis AI. Teknologi ini mampu melakukan penghitungan jumlah objek pada satu ruangan, termasuk antrean manusia dan mengatur berapa lama mereka diharuskan untuk menunggu.
Teknologi AI based computer vision juga bisa memonitor kehadiran seseorang dan mengirimkan notifikasi atas kehadirannya itu. Bisa juga mendeteksi keamanan di sebuah area, mendeteksi asap dan kebakaran yang muncul tiba-tiba, sampai mendeteksi panas pada sebuah wilayah.
General Manager Fleet Management Telkomsel, Arief Teguh Hermawan memprediksi akan ada ratusan juta perangkat yang akan terkoneksi di Tanah Air.
"Potensi perangkat (devices) yang terkoneksi pada 2025 akan mencapai ratusan juta. Tahun 2020 ini kami optimistis akan ada puluhan juta perangkat yang terhubung," ujar Arif dalam diskusi 'Tren IoT dan AI di Indonesia' yang digelar oleh Forum Wartawan Teknologi (Forwat) di Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Baca juga:Cara Habisin Paket Data Kamu yang Berlimpah
Ia memberikan contoh, ketika meteran listrik dari PLN atau PDAM mengaplikasikan smart meter--yang merupakan bagian dari IoT--bisa dipastikan bakal ada puluhan juta perangkat yang akan terhubung di Indonesia pada tahun ini.
Dia juga mengatakan jika potensi bisnis IoT sangat besar. Saat ini saja revenuenya sudah mencapai US$30 juta. Memang masih kecil dibanding revenue dari legacy business, namun potensinya luas.
“Saat ini saja sudah ada satu juta perangkat berbasis IoT Telkomsel. Tahun 2020 akan ada puluhan juta perangkat, dan pada 2025 akan ada ratusan juta perangkat. Makanya dibutuhkan dorongan dari pemerintah untuk mewajibkan penggunaan IoT, misalnya smart meter (meteran listrik PLN). Jika itu terjadi, mungkin dalam waktu satu atau dua tahun sudah ada puluhan juta perangkat IoT Telkomsel,” ujar Arief.