Begini Nasib Satelit Satria-2 Usai Starlink Masuk ke Indonesia

pada 14 hari lalu - by

Uzone.id— Internet satelit punya Elon Musk sudah resmi beroperasi di Indonesia semenjak Mei 2024 lalu. Di saat yang bersamaan, Kominfo juga masih memiliki proyek satelit lain yaitu satelit Satria-2.

Nah, setelah Starlink masuk, bagaimana kelanjutan nasib Satria-2 yang saat ini masih dalam perencanaan?

Dalam acaraNgopi Bareng Kominfo, Jumat, (21/06),  Plt Direktur Sumber Daya dan Administrasi Bakti Tri Haryanto mengungkapkan bahwa saat ini Satria-2 masih dalam tahap pembahasan dan pengkajian.

 

 

“Untuk Satria-2 menunggu dari kebijakan dari Pak Menteri ya, intinya daridemand, kita lihat lagi bagaimana kebutuhan yang ada dan teknologi yang berkembang,” ujar Tri, Jumat (21/06).

Disinggung mengenai teknologi yang sedang berkembang saat ini, Tri enggan menjelaskan lebih jauh apakah nantinya Satria-2 ini akan menggunakan satelit LEO seperti Starlink atau justru GEO yang sama seperti Satria-1 sebelumnya.

“Untuk itu masih dikaji lebih dulu. Sebenarnya, Satria-2 sudah mendapatkangreen booknanti saya coba cek kembali, saya belum jawab terlalu jauh karena memang menunggu kebijakan lebih lanjut,” tambah Tri.

Sebelumnya, Indonesia juga sudah lebih dulu meluncurkan satelit Satria-1 dan sudah mulai melayani beberapa layanan publik di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

 

 

Satria-1 yang saat ini sudah mulai beroperasi memiliki kapasitas sebesar 150 Gbps untuk 37 ribu titik. Dengan kapasitas ini, setiap titik setidaknya akan mendapat kecepatan internet hanya 3 sampai 5 Mbps saja.

Begitupun dengan titik yang masih belum meng-cover semua wilayah di Indonesia. Berangkat dari ini, Kominfo melalui BAKTI kembali merencanakan kehadiran Satria-2 dengan kapasitas yang lebih besar yaitu mencakup 300 Gbps.

Satelit Satria-2 ini rencananya disiapkan untuk memenuhi kebutuhan konektivitas yang belum terjangkau oleh Satria-1.