Begini Nasib Satelit Satria-2 Usai Starlink Masuk ke Indonesia

pada 6 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id— Internet satelit punya Elon Musk sudah resmi beroperasi di Indonesia semenjak Mei 2024 lalu. Di saat yang bersamaan, Kominfo juga masih memiliki proyek satelit lain yaitu satelit Satria-2.

Nah, setelah Starlink masuk, bagaimana kelanjutan nasib Satria-2 yang saat ini masih dalam perencanaan?

Dalam acaraNgopi Bareng Kominfo, Jumat, (21/06),  Plt Direktur Sumber Daya dan Administrasi Bakti Tri Haryanto mengungkapkan bahwa saat ini Satria-2 masih dalam tahap pembahasan dan pengkajian.

 

 

“Untuk Satria-2 menunggu dari kebijakan dari Pak Menteri ya, intinya daridemand, kita lihat lagi bagaimana kebutuhan yang ada dan teknologi yang berkembang,” ujar Tri, Jumat (21/06).

Disinggung mengenai teknologi yang sedang berkembang saat ini, Tri enggan menjelaskan lebih jauh apakah nantinya Satria-2 ini akan menggunakan satelit LEO seperti Starlink atau justru GEO yang sama seperti Satria-1 sebelumnya.

“Untuk itu masih dikaji lebih dulu. Sebenarnya, Satria-2 sudah mendapatkangreen booknanti saya coba cek kembali, saya belum jawab terlalu jauh karena memang menunggu kebijakan lebih lanjut,” tambah Tri.

Sebelumnya, Indonesia juga sudah lebih dulu meluncurkan satelit Satria-1 dan sudah mulai melayani beberapa layanan publik di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

 

 

Satria-1 yang saat ini sudah mulai beroperasi memiliki kapasitas sebesar 150 Gbps untuk 37 ribu titik. Dengan kapasitas ini, setiap titik setidaknya akan mendapat kecepatan internet hanya 3 sampai 5 Mbps saja.

Begitupun dengan titik yang masih belum meng-cover semua wilayah di Indonesia. Berangkat dari ini, Kominfo melalui BAKTI kembali merencanakan kehadiran Satria-2 dengan kapasitas yang lebih besar yaitu mencakup 300 Gbps.

Satelit Satria-2 ini rencananya disiapkan untuk memenuhi kebutuhan konektivitas yang belum terjangkau oleh Satria-1.