Bekasi akan Gunakan Bajaj Sebagai Transportasi Umum
Kendaraan roda tiga alias bajaj bakal segera menyapa warga Kota Bekasi di akhir tahun ini. Uji coba bajaj sudah mulai disosialisasikan pada pertengahan Oktober ini. Kendati demikian, kebijakan ini menuai sejumlah pertanyaan dan reaksi negatif.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Yayan Yuliana, mengatakan, pemerintah Kota Bekasi sudah sepakat untuk memberlakukan bajaj sebagai sarana transportasi massal baru di Kota Bekasi. Peluncuran kendaraan roda tiga ini akan dilakukan sebanyak 20 unit pada Selasa (18/10) di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
"Pertimbangannya, kita (pemerintah) memberikan pelayanan transportasi kepada masyarakat (publik). Nanti terserah publik akan menggunakan moda transportasi apa. Mau ini, mau itu, silakan saja. Yang jelas pemerintah berkewajiban menyiapkan sarana transportasi untuk masyarakat, salah satunya bajaj," kata Yayan, kepadaRepublika.co.id,Ahad (16/10).
Rencana bajaj masuk Kota Bekasi berkaitan dengan keinginan Pemkot Bekasi menyediakan moda transportasi yang laik dan ramah lingkungan. Kendaraan ini menggunakan bahan bakar gas (BBG). Seluruh moda transportasi di Kota Bekasi ke depannya diharapkan memenuhi kriteria ramah lingkungan sehingga tidak menambah polusi udara.
Yayan menerangkan, kendaraan tersebut bakal diarahkan menjadi moda transportasi lingkungan yang berguna sebagai pengumpan penumpang dari kawasan perumahan menuju ke sejumlah halte. Operasional bajaj tidak akan keluar sampai ke jalan raya, tetapi hanya berputar-putar di lingkungan perumahan saja.
Menurut Yayan, banyak masyarakat masih membutuhkan kendaraan pengumpan untuk bergerak di lingkungan. Diperkirakan, nantinya bakal ada seribu bajaj beroperasi di Kota Bekasi. Secara bertahap, akan disediakan antara 50 - 100 unit bajaj per kecamatan. "Benar moda transportasi banyak, tapi kalau yang di dalan lingkungan masih kurang juga," ungkap dia.
Masa uji coba bajaj diperkirakan berlangsung selama satu bulan. Untuk sementara, masyarakat yang ingin menjajal moda transportasi ini tidak dipungut ongkos alias gratis. Operasional bajaj akan digratiskan sekitar sepuluh hari pertama. Untuk nominal besaran ongkosnya nanti, Yayan mengaku masalah tersebut sedang dibahas.
Menurut Yayan, pembelian bajaj ini tidak menggunakan uang APBD Kota Bekasi 2016, melainkan dana pribadi masyarakat. Masyarakat yang akan ditawari untuk membeli dan mengoperasikan. Ia mengaku ada banyak warga yang tertarik membeli bajaj. "Yang nanya-nanya banyak, bagaimana caranya kredit ataucash.Banyak," kata dia.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, pada awal September lalu sudah mengunjungi Kantor Pemasaran TVS di bilangan Pulogadung, Jakarta Timur. Bajaj TVS King inilah yang digadang-gadang menjadi sarana transportasi penghubung di Kota Bekasi. Angkutan roda tiga ini menggunakan bahan bakar gas (BBG).
Menurut Kadishub, pengisian bahan bakar gas dapat dilakukan di dua lokasi, yakni Jalan Sultan Agung dan depan Terminal Induk Kota Bekasi. Kendaraan ini, kata Yayan, juga bisa memakai tabung gas tiga kilogram.