Belasungkawa #RIPHaringga Menggema di Twitter untuk Suporter Persija

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-- Kejadian nahas yang menelan korban jiwa menjelang pertandingan klub sepak bola Persija lawan Persib di Bandung pada Minggu kemarin (23/9) menyita perhatian masyarakat Indonesia. Nyawa seorang The Jak Mania harus melayang gara-gara dianiaya.

Pemuda itu diketahui bernama Haringga Sirila. Usianya sekitar 23 tahun. Menjelang pertandingan yang diadakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Haringga malah dikeroyok oleh para pendukung Persib.

Dari berbagai sumber, Haringga dikeroyok menggunakan benda tumpul seperti besi dan kayu dan mengalami luka-luka di bagian kepala. Nahas, nyawanya tak tertolong.

Keributan dan bentrok antar suporter klub sepak bola memang sudah menjadi hal umum. Baik perdebatan secara langsung, maupun melalui media sosial. Caci, maki, danbullykerap terjadi hingga hari ini. Banyak yang menyayangkan aksi Bobotoh Persib yang begitu keji sampai membuat nyawa orang melayang.

Peristiwa ini turut ditanggapi oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Ridwan mempublikasikan gambar hitam dengan tulisan putih “Turut Berduka Cita”.

Dia juga mengucapkan, “Saya sangat berduka cita atas meninggalnya suporter Persija atas nama Haringga Sirila, warga Cengkareng tadi siang. Sangat kecewa dan menyesalkan tindakan biadab oknum Bobotoh yang menodai kemenangan tim Persib yg di dapat dgn susah payah. Bagaimanapun, dalam situasi seperti ini, secara kemanusiaan, saya pribadi memohon maaf kepada keluarga korban dan rekan2 The Jak Persija.”

Tak hanya Ridwan, netizen dari berbagai platform digital, khususnya Twitter, ramai-ramai menyampaikan belasungkawa mereka dan mengutuk aksi kekerasan seperti ini.

Tanda pagar #RIPHaringga menggema di Twitter dan berada di puncak Trending Topic untuk kawasan Indonesia.

Seniman Sudjiwo Tedjo memilih untuk menggunakan bahasa puitisnya untuk menyampaikan rasa dukanya.

Netizen lainnya pun tidak mau ketinggalan untuk menyatakan rasa dukanya. Bagi mereka, ini bukan lagi persoalan siapa bela siapa, namun sudah masuk ke ranah kemanusiaan.