Benarkah Diabetes Bikin Pria Jadi Tidak Subur?

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Anda mungkin tahu bahwa sejumlah penyakit kronis dapat mengurangi kesuburan. Tapi kenapa diabetes sangat berpengaruh pada kesuburan pria? Dan apakah ada cara mengatasinya?

Untuk menjawab hal ini, pertama-tama kita perlu tahu dulu apa yang dimaksud dengan diaetes. Diabetes, seringkali disebut sebagai diabetes mellitus oleh para dokter, adalah penyakit metabolik di mana seseorang memiliki tingkat gula darah yang tinggi, baik karena produksi insulin tidak memadai, atau karena sel-sel tubuh tidak merespon dengan baik terhadap insulin, atau keduanya. Pasien dengan tingkat gula darah yang tinggi biasanya akan mengalami poliuria (sering buang air kecil), mudah haus (polidipsia), dan mudah lapar (polifagia).

Bagaimana diabetes mempengaruhi kesuburan pria?

Penelitian menunjukkan bahwa pria dengan diabetes tipe 1 mungkin memiliki lebih banyak kerusakan DNA dalam sperma mereka, yang dapat menghambat kesuburan.

Ini hanya penelitian kecil-kecilan dan tidak membuktikan bahwa diabetes tipe 1 menyebabkan ketidaksuburan pada pria. Sebagai perbandingan, para peneliti juga pernah mempelajari air mani dan sampel darah dari 29 pria tanpa diabetes yang pernah menjalani tes infertilitas.

Hasilnya, para pria dengan diabetes memiliki volume air mani yang lebih rendah daripada laki-laki tanpa diabetes. Tapi volume air mani pasien  dengan diabetes masih dalam batas normal yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).

Jumlah, bentuk, pergerakan (motilitas) dari sperma dari pria yang mengidap diabetes 1 sama saja dengan pria normal tanpa diabetes. Tapi ketika peneliti menganalisis DNA sperma, mereka menemukan lebih banyak kerusakan DNA pada sperma pria yang mengidap diabetes. “Kerusakan sperma dapat meningkatkan ketidaksuburan,” demikian kesimpulan yang diambil para peneliti.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kerusakan DNA. Namun, yang masih tidak jelas adalah apakah benar diabetes memiliki andil dalam kerusakan DNA yang dilihat dalam penelitian tersebut

Penelitian ini tidak melibatkan pria tanpa diabetes yang belum pernah menjalani tes infertilitas. Menurut para peneliti, pria-pria ini mungkin memiliki lebih sedikit kerusakan DNA pada sperma mereka daripada sekelompok pria yang jadi subjek penelitian.

Jadi, maksudnya apa?

Sederhananya begini: seorang pria yang mengidap diabetes dan tidak mengontrol kadar glukosanya akan memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk menghamili pasangannya. Dan saat ia sudah berhasil membuahi pasangannya hingga kehamilan terjadi, risiko keguguran dan cacat lahir pun mungkin jauh lebih tinggi.

Bagaimana cara menanganinya?

Jika Anda mengidap diabetes, wajar saja jika Anda bertanya-tanya apakah aman bagi Anda untuk berusaha mendapatkan buah hati saat ini. Memang penting untuk mengerti risiko apa yang akan mempengaruhi kesuburan jika kadar gula Anda dibiarkan tinggi. Tapi penting juga untuk memahami bahwa selama kita menjaga kadar glukosa tetap normal, ini dapat mengurangi risiko dan meningkatkan kesempatan untuk hamil dengan aman serta menghasilkan bayi yang sehat.

Kunci untuk kehamilan yang sukses tentu saja dengan berkonsultasi kepada endokrinologi dan dokter kandungan Anda untuk memastikan kadar glukosa Anda tetap stabil sejak beberapa bulan sebelum mencoba hamil, dan juga selama masa kehamilan. Dengan perencanaan yang baik dan dedikasi untuk makan makanan yang tepat dan sehat, kesempatan untuk mendapatkan buah hati menjadi lebih tinggi, walaupun Anda mengidap diabetes.

BACA JUGA: