Berapa Biaya yang Digelontorkan untuk Satelit SATRIA-1?

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– SATRIA-1 sukses mengorbit pada hari ini, Senin (18/06) pukul 05:21 WIB atau pada hari Minggu, (18/06) pukul 18:21 waktu setempat di Cape Canaveral Space Launch Complex, Florida, Amerika Serikat.

Satelit ini rencananya sudah bisa digunakan pada Januari 2024 mendatang secara bertahap, dimana nantinya masyarakat Indonesia dari berbagai desa yang tidak terjangkau BTS dan jaringan fiber optik bisa menggunakan jaringan internet cepat berkat SATRIA-1.

Perancangan SATRIA-1 ini sudah dilakukan semenjak tahun 2017 lalu dan diproduksi semenjak 2020 hingga 2023 oleh perusahaan manufaktur antariksa asal Perancis, Thales Alenia Space (TAS).

 

 

SATRIA-1 ini merupakan proyek dengan skema KPBU yaitu kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha, yang mana Kominfo bertindak selaku penanggung jawab proyek kerjasama ini.

Lalu, berapa besar sih anggaran yang dihabiskan untuk membuat satelit SATRIA-1 ini?

Menurut penjelasan dari Direktur Utama PT Satelit Nusantara Tiga, Adi Rahman Adiwoso dalam acara Konferensi Pers yang dilakukan Kemenkominfo pada Jumat, (13/06) lalu, anggaran untuk SATRIA-1 ini mencapai USD540 juta atau sekitar Rp8 Triliun.

“Biaya seluruh capex dari SATRIA-1 ini dari satelit, roket, ground station dan lain-lainnya tadinya kami kita perkirakan sekitar 450 juta, lalu kami mengalamicost of runsebanyak 90 juta dollar sehingga total investment kami adalah 540 juta dollar,” ujarnya.

Sementara itu, peluncuran SATRIA-1 sempat molor karena adanya pandemi Covid-19 yang berdampak pada pengadaan dan produksi satelit. Awalnya, satelit ini dijadwalkan meluncur pada Maret 2023 namun molor sekitar 2 bulan menjadi Juni 2023.

 

 

SATRIA-1 diklaim menjadi satelit dengan kapasitas terbesar di Asia dan kelima di seluruh dunia. Satelit ini memiliki kapasitas 150 Gbps yang akan memberikan akses internet di 150.000 titik layanan publik di seluruh Indonesia.

Dengan total kapasitas ini, setiap titik layanan akan mendapatkan kapasitas dengan kecepatan sampai 1 Mbps.

Titik-titik di daerah pelosok akan mendapat manfaat berupa jaringan internet cepat, yaitu pendidikan, pelayanan masyarakat, kesehatan, dan keamanan di daerah-daerah yang tidak mendapatkan akses internet dari jaringan optik

Rencananya, akses internet dari satelit Satria-1 ini dapat dimanfaatkan secara bertahap pada Januari 2024 mendatang oleh masyarakat secara gratis.