Bersiap Hadapi Puncak Arus Balik

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Rida (32) tampak sibuk memilih kerupuk kemplang produksi Kabupaten Lampung Selatan yang biasa menjadi buah tangan favorit bagi pelintas antara Pulau Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni.

Menurut Rida yang bersiap untuk kembali ke Kota Bogor itu, kerupuk kemplang menjadi oleh-oleh pilihannya karena selain ringan sehingga bisa dibawa dengan dijinjing, harga kerupuk kemplang dinilai relatif murah.

"Harganya murah hanya Rp20 ribu sudah mendapatkan empat bungkus. Saya juga membawa kopi," ungkapnya.

Melonjaknya pembelian buah tangan pada saat arus balik mulai memasuki masa puncaknya juga dirasakan oleh seorang pedagang oleh-oleh, Rahmi (42).

Menurut Rahmi yang mematok harga sebungkus kerupuk antara Rp17.000-Rp25.000 itu, omzetnya pada saat ini bisa melonjak hingga 50 persen daripada hari biasanya.

Meningkatnya kondisi arus balik penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan, pada Sabtu terpantau mulai padat tetapi tetap lancar.

Pada pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB di Pelabuhan Bakauheni telah dipadati oleh pemudik pejalan kaki di "gangway" Dermaga I, II, dan III.

Berdasarkan data PT ASDP Indonesia, penumpang arus balik yang diseberangkan dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung ke Pelabuhan Merak, Banten, mulai Jumat (30/6) pukul 08.00 WIB hingga Sabtu pagi mencapai 121.515 orang.

Jumlah tersebut terdiri atas penumpang pejalan kaki sebanyak 22.058 orang dan penumpang dalam kendaraan 99.457 orang, sedangkan kapal yang dioperasikan sebanyak 34 unit dengan mengangkut penumpang dalam 136 trip pelayaran.

Selain itu, kendaraan yang diseberangkan dalam periode yang sama mencapai 25.361 unit, terdiri atas 525 truk, 437 bus penumpang, 13.785 mobil pribadi, dan 10.614 sepeda motor.

Di titik seberang di Pelabuhan Merak, Banten, terpantau sudah ada sekitar 50 persen pemudik yang telah kembali dari Sumatera menuju Pulau Jawa dengan tujuan ke Jakarta dan beberapa kota lainnya di Jawa.

Meski telah terjadi peningkatan, masih belum terlihat adanya kepadatan dan penumpukan kendaraan karena mayoritas kendaraan langsung meninggalkan pelabuhan.

Perkiraan puncak Dalam sejumlah kesempatan sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah memperkirakan puncak arus balik Lebaran akan terjadi pada Sabtu dan Minggu (1-2 Juli 2017).

Hal serupa juga diutarakan oleh Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono dengan mengatakan telah mulai terlihat peningkatan penumpang bus dalam arus balik di sejumlah terminal.

Guna memastikan kesiapan antisipasi puncak pergerakan arus balik di beberapa Terminal Jakarta, pihaknya melakukan peninjauan langsung suasana arus balik, antara lain di Terminal Pulo Gebang dan Kampung Rambutan.

Hal yang menjadi perhatian saat meninjau terminal, yaitu kesiapan dan kesigapan petugas dalam memberikan pelayanan kepada penumpang.

"Tidak boleh ada penumpang yang telantar. Penumpang yang datang harus dibantu diarahkan ke pengumpul 'feeder' yang akan membawanya ke rumah masing-masing," ujarnya.

Bambang menambahkan BPTJ juga meminta penyelenggara terminal agar menambah personel dan meningkatkan layanan, penambahan "sign" (papan petunjuk) dalam terminal untuk memandu pengunjung dalam mengakses fasilitas di dalam terminal.

Untuk mengantisipasi penumpang yang datang dari luar jawa, telah disiapkan bus pengumpan yang ada di Terminal Terpadu Pulo Gebang, seperti Transjakarta yang siap mengantar para penumpang yang baru tiba di Terminal Terpadu Pulo Gebang ke berbagai tujuan.

"Di Terminal Pulo Gebang ada tujuh bus tujuan Rawamangun, lima bus ke Pinang Ranti, lima bus ke Pasar Minggu, dan lima bus ke Lebak Bulus. Juga ada beberapa KWK ke jurusan lain," kata Komandan Regu Terminal Terpadu Pulo Gebang Mamhund.

Kepala Terminal Kampung Rambutan Emerald menyampaikan guna mengantisipasi puncak arus balik, besok ada sekitar 50 bus gratis yang disiapkan oleh PT Jasa Raharja dari Solo ke Jakarta akan turun di Kampung Rambutan.

Di Terminal Kalideres, Kepala Terminal Bus AKAP Revi Zulkarnaen mengatakan, jumlah penumpang arus balik Lebaran 2017 yang tiba di Kalideres terus meningkat pada Sabtu dan diprediksi mencapai puncaknya pada Minggu (2/7).

Rekapitulasi data jumlah penumpang yang tiba di Terminal Kalideres dari berbagai wilayah di Pulau Sumatera dan Jawa menujukkan tren peningkatan seiring akan berakhirnya libur Lebaran 2017.

"Dilihat dari data penumpang yang tiba hari ini lebih banyak dari kemarin (30/6). Sementara untuk puncak arus balik diprediksi besok (2/7) hingga Senin (3/7) dini hari," kata Revi.

Untuk mengantisipasi kepadatan arus balik, otoritas Terminal Kalideres terus menyiagakan posko pengamanan dan pelayanan terpadu Lebaran selama 24 jam.

Selain itu, digelar Operasi Kemanusiaan dan Operasi Preman demi memastikan keamanan para pemudik yang tiba di terminal.

Operasi Kemanusiaan digelar untuk menjaga penumpang dan barang bawaannya, sedangkan Operasi Preman diarahkan untuk menjaring oknum tertentu yang dianggap berpotensi membahayakan keselamatan penumpang dan memastikan tidak ada preman berkeliaran di Terminal Kalideres.

Stasiun dan bandara Di Senen, Kepala Stasiun Senen Dedi Kristanto mengatakan, puncak arus balik penumpang kereta api yang turun di stasiun tersebut terjadi pada Sabtu ini.

Dedi Kristanto memperkirakan bahwa jumlah penumpang yang akan turun di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, mencapai 24 ribu orang.

"Sebenarnya lebih dari itu, tapi Stasiun Senen kan pemberhentian terakhir, dan biasanya penumpang arus balik itu sudah turun di Stasiun Bekasi atau Stasiun Jatinegara," katanya.

Dedi menambahkan, jumlah tersebut juga hampir sama dengan kondisi arus balik di Stasiun Senen pada tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Stasiun Senen juga diketahui bahwa saat arus mudik Lebaran 2017, penumpang yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen mencapai 25 ribu orang per hari. Pada hari biasa, jumlah calon penumpang dari Stasiun Senen mencapai 19 ribu orang per hari.

Di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, untuk mengantisipasi kepadatan puncak arus balik, bandara tersebut juga telah menerima bantuan tenaga medis dari Kementerian Perhubungan.

General Manager Bandara Halim Perdanakusuma A Rasyid Jauhari mengungkapkan Kemenhub mengerahkan dua dokter dan dua perawat, serta satu mobil ambulans yang bersiaga di sekitar Bandara Halim Perdanakusuma.

Selain itu, pihaknya juga menerima permohonan untuk melibatkan taruna Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang, Banten.

Rasyid mengemukakan bahwa terdapat enam taruna setiap hari dilibatkan memantau arus kepadatan penerbangan dan dinamika di lapangan.

Pihak pengelola Bandara Halim Perdanakusuma juga berkoordinasi dengan pihak maskapai agar tidak terjadi penundaan jadwal penerbangan yang berpotensi menimbulkan penumpukan penumpang.

Solusi lainnya untuk mengurangi kepadatan, kata Rasyid, yakni membuka akses pintu keluar kendaraan tambahan yang menuju Cilitan, Jakarta Timur.

Ruas tol Di sejumlah ruas tol, petugas pengamanan arus mudik dan arus balik Lebaran juga meningkatkan kewaspadaan kepadatan di sekitar area istirahat atau titik lelah sepanjang jalan tol Cikampek menuju Jakarta.

Salah satu antisipasi lainnya, ketika terjadi kepadatan di pintu Cikarang Utama arah Jakarta, Devi menyatakan, petugas Jasa Marga membuka 30 gerbang pembayaran tunai maupun nontunai, serta memberlakukan "contra flow" dari KM 60 hingga KM 40.

Di ruas tol lainnya, Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat mulai menutup ruas tol Cikopo menuju Palimanan untuk mengantisipasi kepadatan puncak arus balik pada Sabtu malam.

"Kami mulai menutup jalur tol Cikopo-Palimanan dari arah barat menuju timur sekitar pukul 15.00 WIB," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik di Purwakarta.

Penutupan ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) itu dimulai sejak kilometer 84 sampai kilometer 117, bahkan hingga kilometer 127.

Pantauan Antara, arus lalu lintas dari tol Jakarta-Cikampek dialihkan ke jalur arteri utara Jawa Barat menuju simpang Jomin Karawang menuju Subang.

Kepadatan arus lalu-lintas kendaraan juga tampak di pintu keluar Gerbang Tol Cikampek hingga jalan Raya Cikopo menuju simpang Jomin.

Kendaraan arus balik yang melintas wilayah Jawa Barat dari jalur utara, tengah, maupun selatan sejak Selasa (26/6) atau H2 Lebaran 2017 hingga Jumat (30/6) atau H+4 mencapai 1.276.734 kendaraan.

Jumlah kendaraan yang menuju arah barat dari Jawa Timur dan Jawa Tengah hingga H+4 Lebaran 2017 terdiri atas 548.606 kendaraan sepeda motor dan 728.118 kendaraan roda empat.

Dedi memproyeksikan sekitar 40 persen kendaraan arus mudik yang belum kembali ke Jakarta maupun kota-kota di sekitarnya akan terpecah pada puncak arus balik Sabtu dan Minggu (2/7) dan pada 8-9 Juli.

"Tapi, masyarakat juga mungkin akan memilih kembali ke Jakarta pada 8-9 Juli karena anak sekolah akan kembali masuk pada 10 Juli," ucapnya.

Sejumlah imbauan juga telah dikeluarkan sejumlah instansi seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mengimbau para pemudik untuk menghadapi lonjakan arus balik agar menyiapkan kendaraannya untuk mengisi penuh kapasitas tangki bahan bakar minyak-nya (BBM).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memantau ketersediaan stok BBM, LPG, pasokan listrik, dan potensi bencana geologi.

Posko ESDM tetap siaga selama 24 jam untuk menerima informasi atau keluhan dari masyarakat terkait dengan sektor ESDM.

Bila imbauan tersebut dan yang lainnya dapat benar-benar dipatuhi dan dijalankan warga, maka diharapkan puncak arus balik yang sedang dihadapi pada saat ini juga dapat berjalan dengan lancar, tanpa adanya hambatan yang berarti. [Antara]

 

Berita Terkait: